Internasional, gemasulawesi – Saat ini, perang antara Palestina dan Israel menjadi sorotan dunia dan telah menelan korban tewas yang cukup banyak dari warga Palestina.
Saat sedang terjadi peperangan dimanapun, menghitung korban tewas disebutkan menjadi sebuah tantangan dan begitu juga halnya dengan Palestina.
Kementerian Kesehatan di Gaza Palestina diketahui melaporkan jumlah korban tewas secara rajin di media sosialnya.
Mereka juga merinci tambahannya mengenai jumlah tambahan dari kaum anak-anak, perempuan dan juga orang tua yang terbunuh.
Untuk angka-angka yang diumumkan, tidak disebutkan penyebab kematian pastinya, namun pihak Palestina hanya menggambarkan korban tewas sebagai korban dari agresi Israel.
Selain korban tewas, Kementerian Kesehatan Palestina juga memberikana angka untuk mereka yang luka dan hilang.
Salah satu pejabat Kementerian Kesehatan menyatakan jika angka yang diumumkan dicatat oleh para profesional medis sebelum dilaporkan kepada pihak Kemenkes.
Namun, dikatakan jika angka tersebut hanya mencakup orang yang meninggal di rumah sakit-rumah sakit di Palestina.
Karena data korban tewas tersebut tidak memperhitungkan korban tewas yang jenazahnya belum ditemukan atau segera dikuburkan, maka kemungkinan jika angka yang diumumkan itu korban tewasnya lebih besar dari yang tidak tercatat dengan kriteria-kriteria yang dimaksud.
Salah seorang petugas medis di Palestina, seperti Dr Ghassan Abu Sittah, yang merupakan ahli bedah plastik Medecins Sans Frontires yang memiliki basis di London dan juga telah melakukan perawatan terhadap mereka yang terluka di Gaza, disebutkan memiliki peran yang penting dalam mencatat angka-angka yang tersebut.
Dalam suatu kesempatan, kamar mayat rumah sakit mencatat kematian setelah identitas orang yang meninggal dikonfirmasi dengan kerabat atau keluarganya.
Menurutnya, yang tidak bisa diidentifikasi tidak dicatat, namun, begitu terdapat jenazah yang ditemukan, jenazah tersebut harus dibawa ke rumah sakit untuk dicatat.
Hal itu dikatakan oleh juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina.
Kegiatan pengecekan sedang dilakukan oleh Airways sebagai bagian dari tugas mereka untuk menyelidiki kematian warga sipil.
Mereka telah mencocokkan nama-nama korban tewas dalam daftar Kementerian Kesehatan dengan wilayah yang telah dibom. (*/Mey)