Jadi Sebuah Tantangan, Ini Cara Tepatnya Menghitung Korban Tewas di Palestina

<p>Ket. Foto : Berikut Ini Cara Tepat Menghitung Korban Tewas di Palestina<br />
(Foto/X/@UNRWA)</p>
Ket. Foto : Berikut Ini Cara Tepat Menghitung Korban Tewas di Palestina (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Saat ini, perang antara Palestina dan Israel menjadi sorotan dunia dan telah menelan korban tewas yang cukup banyak dari warga Palestina.

Saat sedang terjadi peperangan dimanapun, menghitung korban tewas disebutkan menjadi sebuah tantangan dan begitu juga halnya dengan Palestina.

Kementerian Kesehatan di Gaza Palestina diketahui melaporkan jumlah korban tewas secara rajin di media sosialnya.

Baca: Negosiasi Masih Berlanjut, Penjajah Israel Sebut Gencatan Senjata dan Pembebasan Tawanan Tidak Akan Dimulai Sebelum Hari Jumat

Mereka juga merinci tambahannya mengenai jumlah tambahan dari kaum anak-anak, perempuan dan juga orang tua yang terbunuh.

Untuk angka-angka yang diumumkan, tidak disebutkan penyebab kematian pastinya, namun pihak Palestina hanya menggambarkan korban tewas sebagai korban dari agresi Israel.

Selain korban tewas, Kementerian Kesehatan Palestina juga memberikana angka untuk mereka yang luka dan hilang.

Baca: Kubah Besi Sistem Pertahanan Milik Penjajah Israel, tentang Iron Dome dengan Kelebihan dan Kekurangannya

Salah satu pejabat Kementerian Kesehatan menyatakan jika angka yang diumumkan dicatat oleh para profesional medis sebelum dilaporkan kepada pihak Kemenkes.

Namun, dikatakan jika angka tersebut hanya mencakup orang yang meninggal di rumah sakit-rumah sakit di Palestina.

Karena data korban tewas tersebut tidak memperhitungkan korban tewas yang jenazahnya belum ditemukan atau segera dikuburkan, maka kemungkinan jika angka yang diumumkan itu korban tewasnya lebih besar dari yang tidak tercatat dengan kriteria-kriteria yang dimaksud.

Baca: Agresi Penjajah Israel terhadap Palestina, Berikut Sejumlah Pemimpin Hamas yang Paling Menonjol Saat Ini

Salah seorang petugas medis di Palestina, seperti Dr Ghassan Abu Sittah, yang merupakan ahli bedah plastik Medecins Sans Frontires yang memiliki basis di London dan juga telah melakukan perawatan terhadap mereka yang terluka di Gaza, disebutkan memiliki peran yang penting dalam mencatat angka-angka yang tersebut.

Dalam suatu kesempatan, kamar mayat rumah sakit mencatat kematian setelah identitas orang yang meninggal dikonfirmasi dengan kerabat atau keluarganya.

Menurutnya, yang tidak bisa diidentifikasi tidak dicatat, namun, begitu terdapat jenazah yang ditemukan, jenazah tersebut harus dibawa ke rumah sakit untuk dicatat.

Baca: Perang Korbankan Lebih dari 14 Ribu Jiwa, Ini Garis Perbatasan Israel dan Palestina dari Masa ke Masa

Hal itu dikatakan oleh juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina.

Kegiatan pengecekan sedang dilakukan oleh Airways sebagai bagian dari tugas mereka untuk menyelidiki kematian warga sipil.

Mereka telah mencocokkan nama-nama korban tewas dalam daftar Kementerian Kesehatan dengan wilayah yang telah dibom. (*/Mey)

 

 

 

 

 

 

...

Artikel Terkait

wave

Negosiasi Masih Berlanjut, Penjajah Israel Sebut Gencatan Senjata dan Pembebasan Tawanan Tidak Akan Dimulai Sebelum Hari Jumat

Israel menyatakan gencatan senjata dan pembebasan tawanan tidak akan dimulai sebelum hari Jumat yang akan dilakukan dengan Hamas.

Kubah Besi Sistem Pertahanan Milik Penjajah Israel, tentang Iron Dome dengan Kelebihan dan Kekurangannya

Berikut ini tentang Iron Dome yang merupakan sistem pertahanan Israel dengan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.

Agresi Penjajah Israel terhadap Palestina, Berikut Sejumlah Pemimpin Hamas yang Paling Menonjol Saat Ini

Berikut ini sejumlah pemimpin Hamas yang menonjol saat ini, baik tokoh politik ataupun komandan militer di dalamnya.

Perang Korbankan Lebih dari 14 Ribu Jiwa, Ini Garis Perbatasan Israel dan Palestina dari Masa ke Masa

Berikut ini garis perbatasan antara Palestina dan Israel dari masa ke masa hingga sekarang sejak lebih dari 70 tahun yang lalu.

Imbalan Kesepakatan Pertukaran Sandera dengan Hamas, Penjajah Israel Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari

Israel telah menyetujui gencatan senjata selama 4 hari dengan Palestina, namun, agresi tetap dilanjutkan setelahnya.

Berita Terkini

wave

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.

Perampokan Rumah Kosong di Duren Sawit, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Polisi tangkap dua pelaku perampokan rumah kosong di Duren Sawit, dalami dugaan senjata api, dan buru dua pelaku lain.


See All
; ;