Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, sekitar 30 jenazah warga Palestina ditemukan di sebuah sekolah yang terletak di Jalur Gaza utara.
Mayat-mayat tersebut ditemukan setelah penarikan militer penjajah Israel yang dilakukan setelah pertempuran sengit yang terjadi di wilayah tersebut selama berminggu-minggu lamanya.
Pertempuran di Jalur Gaza utara tersebut juga membuat penjajah Israel memutuskan saluran komunikasi dan juga bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.
Baca Juga:
Hancurkan Mata Pencaharian, UNCTAD Sebut Butuh Waktu Puluhan Tahun untuk Palestina Kembali Pulih
Laporan menyatakan jika ke-30 jenazah ditemukan di sebuah sekolah yang bernama Khalifa Bin Zayed yang terletak di Beit Lahia di Gaza sebelah utara.
Sebelumnya, militer penjajah Israel juga melakukan penangkapan massal terhadap rakyat Palestina di wilayah yang sama.
Dilaporkan jika saat ditemukan, mayat-mayat tersebut ditemukan dalam keadaan yang terborgol.
Baca Juga:
Ikut Serta dalam Pertemuan Kabinet Perang, Kepala Mossad Beri Pengarahan Terkait Negosiasi Terbaru
Selain itu, mata ke-30 jenazah tersebut juga ditutup.
Jenazah-jenazah itu ditemukan dalam kantong plastik yang terkubur di bawah tumpukan tanah dan juga pasir.
Disebutkan jika penemuan 30 jenazah tersebut menimbulkan kecurigaan bahwa mereka adalah sasaran eksekusi mendadak dari para tentara penjajah Israel.
Saat ditemukan, terlihat label kabel plastik yang dilengkapi dengan teks dalam bahasa Ibrani yang diikatkan di bagian bawah.
Hingga kini, dikabarkan jika masih belum jelas siapa saja korbannya.
“Fakta bahwa ke-30 jenazah tersebut diborgol dan juga ditutup matanya menunjukkan jika mereka telah ditangkap dan kemudian dijadikan sasaran eksekusi para tentara penjajah Israel di lapangan,” kata Klub Tahanan Palestina yang memantu warga Palestina yang dipenjarakan oleh penjajah Israel.
Mengenai penemuan mayat-mayat tersebutm Kementerian Luar Negeri Palestina juga menyerukan penyelidikan internasional.
Mereka menuduh bahwa penjajah Israel telah mengeksekusi tahanan di Jalur Gaza.
“Kementerian percaya bahwa penemuan kuburan massal ini mencerminkan skala tragedi yang dialami oleh masyarakat sipil Palestina,” ucap mereka.
Baca Juga:
Susul Kehancuran Skala Besar di Jalur Gaza, Diamnya Komunitas Internasional Disebut Sulit Dipercaya
Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Palestina menegaskan jika ini adalah pelanggaran yang berat terhadap hukum internasional yang relevan.
Sejak agresi dimulai, penjajah Israel dilaporkan telah berulang kali menyerang bangunan sipil di Jalur Gaza, seperti masjid, gereja dan juga rumah sakit. (*/Mey)