Internasional, gemasulawesi – Hari ini, tanggal 9 Februari 2024, terdapat laporan yang menyebutkan jika 6 orang warga Palestina ditembak oleh pasukan penjajah Israel.
Kejadian tersebut terjadi ketika pasukan penjajah Israel menyerbu kota Beit Furik yang berada di sebelah timur Nablus yang berada di Tepi Barat.
Kantor berita Palestina, Wafa, menyampaikan jika tidak ada korban jiwa yang dilaporkan meski sejumlah orang ditembak.
Baca Juga:
Gerebek Rumah di Dekat Khan Younis, 2 Orang Warga Amerika Dilaporkan Ditahan Pasukan Penjajah Israel
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan jika awalnya militer penjajah Israel pada awalnya mencegah tim ambulans mereka memasuki daerah tempat kejadian tersebut untuk merawat korban yang terluka.
Di sisi lain, media lokal Palestina melaporkan serangan penjajah Israel juga dilakukan di wilayah lain di Tepi Barat.
Wilayah-wilayah tersebut, yakni Kota Yerikho, Kota Nablus, Kota Beita yang berada di sebelah selatan Nablus, Kota Sinjil yang berada di sebelah utara Ramallah, Kota Beit Wazan yang berada di sebelah barat Nablus dan Kota Bani Najim yang berada di sebelah timur Hebron.
Selain itu, penjajah Israel juga menyerang Kota Beit Fajar yang terletak di sebelah selatan Betlehem.
Wilayah lain di Tepi Barat yang diserang, yaitu Kota Sinjil di sebelah barat Ramallha dan Kota Hajjah di sebelah timur Qalqilya.
Laporan yang lain menyatakan jika pasukan penjajah Israel telah merobek foto-foto orang Palestina yang meninggal di dinding selama melakukan penggerebekan di Desa Baqat Al-Hatab yang berada di dekat Qalqilya.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah menyampaikan peringatannya kepada penjajah Israel bahwa rencana operasi militer mereka terhadap Rafah akan meningkatkan apa yang telah menjadi mimpi buruk kemanusiaan.
“Saya khawatir dengan laporan yang saya terima jika militer penjajah Israel akan fokus untuk selanjutnya di Rafah,” tulisnya di media sosial resminya.
Guterres menambahkan jika separuh penduduk Jalur Gaza kini tinggal berdesakan di Rafah tanpa memiliki tempat tujuan yang pasti.
Baca Juga:
Mencari Perlindungan, Beberapa Pengungsi Palestina Dilaporkan Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam
Hingga kini rakyat Palestina yang tewas akibat agresi yang dilakukan sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu itu telah melebihi angka 27 ribu jiwa. (*/Mey)