Terbatas, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Ungkap Keluarga di Gaza Utara Makan Setengah Porsi Setiap 2 Hari Sekali

Ket. Foto: Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Menyebutkan Jika Keluarga di Jalur Gaza Sebelah Utara Makan Setengah Porsi Setiap 2 Hari Sekali
Ket. Foto: Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Menyebutkan Jika Keluarga di Jalur Gaza Sebelah Utara Makan Setengah Porsi Setiap 2 Hari Sekali Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Dalam keterangannya, Ismail Al Thawabta yang merupakan Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza, menyatakan jika kini situasi kemanusiaan di wilayah Jalur Gaza sebelah utara telah melampaui tahap bencana.

Ismail Al Thawabta menerangkan jika beberapa keluarga di Jalur Gaza utara hanya menerima dan hanya dapat makan setengah porsi makan dalam waktu 48 jam atau setiap 2 hari sekali.

“Warga di Gaza utara bahkan tidak dapat mendapatkan makanan ternak dan juga biji-bijian untuk mereka konsumsi,” katanya.

Baca Juga:
Himbau Komunitas Internasional Hentikan Perang, Walikota Sebut Setiap Aksi Militer di Rafah Akan Akibatkan Pertumpahan Darah

Dia menegaskan jika penjajah Israel bertanggung jawab untuk blokade Jalur Gaza.

“Mereka juga mencegah bantuan datang seperti yang diketahui banyak pihak,” katanya.

Ismail Al Thawabta menekankan jika masyarakat Palestina menuntut untuk diakhirinya serangan yang dilakukan penjajah Israel terhadap warga sipil.

Baca Juga:
Telah Diteror Selama Beberapa Hari, Penembak Jitu Penjajah Israel Menembak Setiap Benda yang Bergerak di Sekitar RS Nasser

“Kami juga menuntut untuk diakhirinya perang,” tegasnya.

Di sisi lain, korban tewas akibat perang di Jalur Gaza kini telah melebihi angka 28.000 dengan lebih dari 67 ribu lainnya juga mengalami luka-luka.

Sementara itu, Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallant, juga menyerukan pendalaman operasi militer di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Penjajah Israel Terus Hambat Pengiriman Bantuan, Warga Palestina di Jalur Gaza Kini Terpaksa Makan Rumput

“Hal ini akan membawa penjajah Israel lebih dekat pada kesepakatan yang realistis untuk memulangkan para tawanan yang hingga kini masih berada di Jalur Gaza,” tekannya.

Diketahui jika sekitar 130 tawanan masih berada di Jalur Gaza setelah di bulan November lalu lebih dari 100 tawanan dibebaskan dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan di sejumlah penjara penjajah Israel.

Laporan lain menyebutkan jika seorang tokoh senior Hamas, Mohammed Nizal, menyampaikan jika ada pembicaraan yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Baca Juga:
Lakukan Pertemuan di Gedung Putih, Jerman dan AS akan Membahas Mengenai Bagaimana Mendukung Penjajah Israel

“Netanyahu ingin perang terus dilanjutkan dan dia juga tidak menginginkan kehilangan koalisi sayap kanannya,” terangnya.

Nizal menambahkan jika Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, ingin terus berjuang hingga pemilu Amerika Serikat di bulan November 2023 agar Donald Trump menang. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Targetkan Pekerja Medis Palestina, Human Rights Watch Sebut Penjajah Israel Harus Diselidiki untuk Kejahatan Perang

Human Rights Watch nyatakan penjajah Israel harus diselidiki untuk kejahatan perang sebab berulang kali targetkan pekerja medis Palestina.

Hindari Pecahnya Kekerasan, Penjajah Israel sedang Pertimbangkan Longgarkan Tindakan Pengendalian di Tepi Barat Jelang Ramadhan

Penjajah Israel dikabarkan sedang mempertimbangkan tindakan pengendalian di Tepi Barat menjelang bulan Ramadhan sebentar lagi.

Tampung Banyak Pengungsi, UNICEF Sebut Eskalasi Pertempuran di Rafah Akan Tandai Perubahan yang Menghancurkan

UNICEF menyebutkan jika eskalasi pertempuran di Rafah akan menandai perubahan yang menghancurkan dalam perang Palestina yang masih berlanjut

Masih Perang, Pejuang Palestina Dilaporkan Terus Menyusup ke Wilayah yang Sebelumnya Telah Dibersihkan di Gaza Utara

Dikabarkan jika para pejuang Palestina terus menyusup ke daerah yang sebelumnya telah dibersihkan di Jalur Gaza sebelah utara.

Penjajah Israel Hancurkan Banyak Bangunan di Gaza, UNOCHA Sebut 12 Juta Ton Puing Reruntuhan Harus Dibersihkan

UNOCHA menyatakan akibat kehancuran yang ditimbulkan penjajah Israel, 12 juta ton puing reruntuhan di Jalur Gaza harus dibersihkan.

Berita Terkini

wave

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.

Perampokan Rumah Kosong di Duren Sawit, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Polisi tangkap dua pelaku perampokan rumah kosong di Duren Sawit, dalami dugaan senjata api, dan buru dua pelaku lain.


See All
; ;