Perang di Jalur Gaza, OCHA Sebut Warga Palestina Berada dalam Bahaya Sementara Dunia Terus Menyaksikan

Ket. Foto: OCHA Menyatakan Warga Palestina Berada dalam Bahaya Sementara Dunia Terus Menyaksikan Mereka
Ket. Foto: OCHA Menyatakan Warga Palestina Berada dalam Bahaya Sementara Dunia Terus Menyaksikan Mereka Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Badan kemanusiaan PBB, OCHA, memperingatkan meningkatnya resiko kelaparan di Jalur Gaza.

OCHA juga menyebutkan jika UNRWA sangat membutuhkan sumber daya karena warga Palestina di Jalur Gaza berada dalam bahaya ekstrem sementara dunia terus menyaksikan dan juga mengawasi.

Dalam video yang beredar di media sosial menunjukkan jika orang-orang yang putus asa mengantri untuk mendapatkan makanan di Jalur Gaza utara.

Baca Juga:
Dijatuhi Sanksi oleh AS, Penggalangan Dana Online Kumpulkan Lebih dari 140 Ribu USD untuk Pemukim Garis Keras Penjajah Israel

Beberapa warga Palestina yang ditemui awak media juga mengungkapkan protes mereka terhadap kondisi yang mengecam kondisi kehidupan mereka.

Salah satu warga Jabalia, Jalur Gaza, Ahmad Atef Safi, menyampaikan jika kini warga Palestina terkadang saling berebut makanan.

“Kami tidak memiliki air, tidak ada tepung dan kami juga sangat lelah dikarenakan kelaparan,” kata Oum Wajdi Salha, salah seorang warga Jabalia yang lain.

Baca Juga:
Sebelumnya Ditahan, Militer Penjajah Israel Klaim Serangan Drone Membunuh Seorang Pejuang Palestina di Jenin

Dia menambahkan jika rakyat Palestina menderita kelaparan dan juga kekurangan makanan.

Dalam keterangannya, OCHA menyampaikan jika tanpa pasokan makanan dan air yang memadai, serta layanan kesehatan dan gizi yang baik, peningkatan resiko kelaparan di Jalur Gaza diperkirakan akan meningkat.

Di sisi lain, Dr Musa Abdul Khaliq, seorang dokter di Jalur Gaza yang menyelesaikan pelatihan medisnya di Ukraina, berbagi pengalamannya bekerja di 2 zona perang yang berbeda.

Baca Juga:
Berbicara dalam Sidang ICJ, Namibia Tuntut Mahkamah Internasional Akui Pendudukan Penjajah Israel di Wilayah Palestina Ilegal

“Di Ukraina, saya mampu memberikan kesempatan yang adil untuk pasien-pasien saya untuk pulih, namun, di RS Al -Aqsa di Gaza, saya harus membuat pilihan hidup atau mati karena kekurangan pasokan medis, terutama obat bius,” ujarnya.

Dia mengakui jika dia bertugas hampir 1 tahun di salah satu rumah sakit di Ukraina.

“Situasi di Jalur Gaza sangat berbeda, sejak hari pertama perang ini hingga saat ini, pasukan penjajah Israel melancarkan serangan, membunuh dan menghancurkan warga Jalur Gaza,” ucapnya.

Baca Juga:
Korban hingga Puluhan Ribu Jiwa, Palestina Tolak Rencana Pasca Perang Netanyahu di Jalur Gaza

Dr Musa Abdul Khaliq menuturkan jika rumah sakit dibanjiri dengan banyak mayat dan sejumlah besar rakyat Palestina yang terluka parah.

“Jika membuat perbandingan singkat, di Ukraina, rumah sakit berjumlah banyak dan berukuran besar, serta dilengkapi dengan baik, namun, di Jalur Gaza, yang terjadi justru sebaliknya,” terangnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Menjadi Perjuangan Bertahan Hidup, Banyak Calon Pengantin di Gaza yang Terpaksa Mengubur Impiannya untuk Menikah Karena Perang

Karena perang yang hingga kini masih berlanjut, banyak calon pengantin di Jalur Gaza yang terpaksa mengubur impiannya untuk menikah.

Sidang ICJ Hari Keempat, Tiongkok Serukan Solusi 2 Negara untuk Penjajah Israel dan Palestina

Menurut laporan, Tiongkok menyerukan solusi 2 negara untuk Palestina dan penjajah Israel di sidang ICJ yang berlangsung hari keempat.

Perang Gaza, Kondisi di RS Al Shifa Dilaporkan Semakin Memburuk Setiap Harinya dan Masih Mengerikan

Kondisi di RS Al Shifa di Jalur Gaza dilaporkan semakin memburuk dari hari ke hari dan situasi disana juga dikabarkan masih mengerikan.

Pendudukan Penjajah Israel, Rakyat Palestina di Yerusalem Timur Sebut Tidak Punya Pilihan Selain Tetap Kuat

Rakyat Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur menyatakan jika mereka tidak memiliki pilihan lain selain tetap kuat.

Sidang ICJ Hari Ketiga, Mesir Tegaskan Pendudukan Penjajah Israel yang Berkepanjangan di Palestina Adalah Ilegal

Di sidang ICJ hari ketiga, Mesir menekankan jika pendudukan penjajah Israel yang berkepanjangan di Palestina adalah ilegal.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;