Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, menyatakan jika jeda dalam pertempuran dan juga pembebasan tawanan dari Jalur Gaza sangat penting.
Namun, Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, juga mengatakan jika satu-satunya cara untuk menjamin perdamaian abadi adalah dengan menyingkirkan Hamas dari Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, menyebutkan jika hal yang terpenting yang harus dicoba dilakukan adalah mengubah jeda pertempuran tersebut menjadi gencatan senjata yang permanen yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Serbu Tulkarem di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Tangkap 3 Pemuda Palestina
“Kami hanya akan melakukan hal tersebut jika seluruh pernyataan terpenuhi dan kami juga harus mengeluarkan para pemimpin Hamas dari Jalur Gaza, serta membongkar infrastruktur teroris,” katanya.
Di sisi lain, Jack Lew, yang merupakan duta besar Amerika Serikat untuk penjajah Israel, secara pribadi menyatakan dukungannya untuk klaim penjajah Israel bahwa mereka mematuhi hukum internasional dalam penanganan senjata dan juga bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.
Jack Lew mendukung klaim penjajah Israel dalam kabel diplomatik yang dikirimkan ke Departemen Luar Negeri.
Disebutkan jika pernyataan tersebut muncul setelah Presiden Amerika Serikat meluncurkan kebijakan baru bulan lalu yang mengkondisikan bantuan militer penjajah AS kepada pemerintah asing yang berdasarkan kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional, hukum HAM dan standar lainnya.
Diketahui jika berdasarkan kebijakan tersebut, pemerintah yang gagal memberikan jaminan tersebut dapat mengakibatkan bantuan AS dihentikan.
Salah seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya dan juga yang membawa kabel Lew mengatakan jika hal tersebut membuat argumen yang tidak masuk akal.
Baca Juga:
Tewaskan 15 Orang, Pasukan Penjajah Israel Targetkan Rumah Keluarga di Kota Gaza
“Itu mengingat tingkat kematian anak-anak Palestina dan juga kelaparan yang memecahkan rekor di Jalur Gaza,” ujarnya.
Sementara itu, korban meninggal dunia akibat serangan yang dilakukan penjajah Israel di kamp pengungsi Nuseirat meningkat menjadi 27 orang.
Selain itu, Menteri Luar Negeri penjajah Israel mengutuk tindakan Kanada yang melarang ekspor senjata di masa depan dan memperingatkan bahwa sejarah akan menilai tindakan yang dilakukan penjajah Israel tersebut dengan keras. (*/Mey)