Internasional, gemasulawesi – Salah satu pejabat Hamas, Osama Hamdan, menyatakan tidak perlu ada negosiasi atau perundingan baru dengan penjajah Israel mengenai kesepakatan gencatan senjata.
Hal tersebut disampaikan oleh Osama Hamdan di tengah beberapa laporan bahwa ada niat untuk memperbarui gencatan senjata di Jalur Gaza.
Dalam keterangannya kemarin, 25 Mei 2024, waktu Palestina, Osama Hamdan menyebutkan bahwa persyaratan mendesaknya adalah penjajah Israel menarik diri dari Jalur Gaza dan menghentikan semua agresi.
“Kami tidak memerlukan negosiasi baru,” katanya.
Dia menambahkan Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjata yang ditolak penjajah Israel.
Menurutnya, tidak ada jaminan bahwa penjajah Israel akan menerima proposal baru untuk melakukan negosiasi.
“Jika tidak ada jaminan yang serius, ini berarti memberi penjajah Israel lebih banyak waktu untuk melanjutkan agresi di Jalur Gaza,” ujarnya.
Awal bulan Mei, Hamas menyetujui proposal gencatan senjata dalam perang yang hingga kini masih berlangsung di Jalur Gaza.
Diketahui jika proposal gencatan senjata tersebut diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir meskipun penjajah Israel menyampaikan proposal tersebut tidak memenuhi tuntutannya.
Baca Juga:
7 Orang Tewas, Jet Penjajah Israel Dilaporkan Menyerang Sejumlah Rumah di Jalur Gaza Utara
Pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, para pejabat yang terlibat dalam perundingan mengungkapkan pemerintah penjajah Israel bermaksud untuk memperbarui pembicaraan mengenai kesepakatan untuk membebaskan para tawanan di Jalur Gaza dalam beberapa hari mendatang, yang akan dilakukan setelah pertemuan dengan mediator di Paris.
Dikabarkan bahwa kepala intelijen penjajah Israel, David Barnea, telah menyetujui kerangka kerja baru untuk negosiasi yang terhenti dengan mediator, yakni Direktur CIA, Bill Burns, dan Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
Tawaran baru ini dirancang oleh tim perunding penjajah Israel dan berisi kemungkinan solusi terhadap poin-poin ketidaksepakatan dalam diskusi sebelumnya.
Namun, para pejabat Kementerian Pertahanan percaya bahwa meskipun penjajah Israel menyetujui gencatan senjata sementara, penjajah Israel akan dapat kembali berperang ketika diperlukan setelah berbulan-bulan.
Penjajah Israel mendapatkan tekanan internasional yang semakin besar untuk berhenti melakukan agresi di Jalur Gaza, dimana salah satunya adalah perintah ICJ untuk menghentikan serangan mereka di Rafah. (*/Mey)