Mengenai Gencatan Senjata, Hamas Tegaskan Tidak Perlu Ada Negosiasi Baru dengan Penjajah Israel

Ket. Foto: Hamas Menekankan Tidak Perlu Ada Negosiasi Baru dengan Penjajah Israel
Ket. Foto: Hamas Menekankan Tidak Perlu Ada Negosiasi Baru dengan Penjajah Israel Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Salah satu pejabat Hamas, Osama Hamdan, menyatakan tidak perlu ada negosiasi atau perundingan baru dengan penjajah Israel mengenai kesepakatan gencatan senjata.

Hal tersebut disampaikan oleh Osama Hamdan di tengah beberapa laporan bahwa ada niat untuk memperbarui gencatan senjata di Jalur Gaza.

Dalam keterangannya kemarin, 25 Mei 2024, waktu Palestina, Osama Hamdan menyebutkan bahwa persyaratan mendesaknya adalah penjajah Israel menarik diri dari Jalur Gaza dan menghentikan semua agresi.

Baca Juga:
Membawa Bantuan Kemanusiaan, Sejumlah Kapal yang Berada di Dermaga Buatan AS Dilaporkan Tersapu Gelombang Laut Besar

“Kami tidak memerlukan negosiasi baru,” katanya.

Dia menambahkan Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjata yang ditolak penjajah Israel.

Menurutnya, tidak ada jaminan bahwa penjajah Israel akan menerima proposal baru untuk melakukan negosiasi.

Baca Juga:
Terus Diserang, Situasi Dilaporkan Semakin Mengerikan bagi Sejumlah Rumah Sakit di Jalur Gaza Bagian Utara

“Jika tidak ada jaminan yang serius, ini berarti memberi penjajah Israel lebih banyak waktu untuk melanjutkan agresi di Jalur Gaza,” ujarnya.

Awal bulan Mei, Hamas menyetujui proposal gencatan senjata dalam perang yang hingga kini masih berlangsung di Jalur Gaza.

Diketahui jika proposal gencatan senjata tersebut diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir meskipun penjajah Israel menyampaikan proposal tersebut tidak memenuhi tuntutannya.

Baca Juga:
7 Orang Tewas, Jet Penjajah Israel Dilaporkan Menyerang Sejumlah Rumah di Jalur Gaza Utara

Pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, para pejabat yang terlibat dalam perundingan mengungkapkan pemerintah penjajah Israel bermaksud untuk memperbarui pembicaraan mengenai kesepakatan untuk membebaskan para tawanan di Jalur Gaza dalam beberapa hari mendatang, yang akan dilakukan setelah pertemuan dengan mediator di Paris.

Dikabarkan bahwa kepala intelijen penjajah Israel, David Barnea, telah menyetujui kerangka kerja baru untuk negosiasi yang terhenti dengan mediator, yakni Direktur CIA, Bill Burns, dan Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Tawaran baru ini dirancang oleh tim perunding penjajah Israel dan berisi kemungkinan solusi terhadap poin-poin ketidaksepakatan dalam diskusi sebelumnya.

Baca Juga:
Selain Jalur Gaza, Ketua UNRWA Sebut Perang Lain Tanpa Disadari sedang Terjadi di Tepi Barat, Palestina

Namun, para pejabat Kementerian Pertahanan percaya bahwa meskipun penjajah Israel menyetujui gencatan senjata sementara, penjajah Israel akan dapat kembali berperang ketika diperlukan setelah berbulan-bulan.

Penjajah Israel mendapatkan tekanan internasional yang semakin besar untuk berhenti melakukan agresi di Jalur Gaza, dimana salah satunya adalah perintah ICJ untuk menghentikan serangan mereka di Rafah. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Terdiri dari Perempuan dan Anak, Lebih dari 22 Orang Dilaporkan Tewas dalam Serangan Pasukan Penjajah Israel Terbaru

Lebih dari 22 orang dikabarkan tewas dalam serangan terbaru yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza.

Terkait Invasi Rafah, Penjajah Israel Dilaporkan Khawatir ICJ Akan Mengambil Sikap yang Lebih Keras terhadap Perang Gaza

Penjajah Israel dilaporkan khawatir jika ICJ akan mengambil sikap yang lebih keras terhadap perang di Jalur Gaza.

Berasal dari Seluruh Dunia, Lebih 100 Organisasi HAM Mendesak Pemerintah AS untuk Menentang Segala Upaya Melemahkan ICC

Lebih dari 100 organisasi HAM dari seluruh dunia mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk menentang segala upaya melemahkan ICC.

Tegaskan Akan Melakukan Penyelidikan, Militer Penjajah Israel Membenarkan Tentara Mereka Melemparkan Al Quran ke dalam Api di Gaza

Militer penjajah Israel membenarkan bahwa tentara mereka memang melemparkan Al Quran ke dalam api di Jalur Gaza.

Telah Mengambil Posisi Baru, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Bergerak Lebih Jauh ke Jantung Rafah, Jalur Gaza Selatan

Pasukan penjajah Israel dilaporkan bergerak lebih jauh ke jantung Rafah, yang berada di Jalur Gaza bagian selatan.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;