Tegaskan Tidak Benar, Hamas Bantah Akan Merelokasi Biro Politik dari Qatar ke Irak

Ket. Foto: Hamas Membantah Akan Melakukan Relokasi Biro Politik dari Qatar ke Irak
Ket. Foto: Hamas Membantah Akan Melakukan Relokasi Biro Politik dari Qatar ke Irak Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Hamas membantah laporan yang menyatakan mereka berencana merelokasi biro politiknya dari Qatar ke Baghdad, Irak.

Izzat Al-Rishq, yang merupakan anggota biro politik Hamas, mengatakan jika tuduhan bahwa Hamas berencana meninggalkan Qatar menuju Irak tidak benar.

Hal tersebut disampaikan Izzat Al-Rishq pada tanggal 25 Juni 2024, di akun Telegramnya.

Baca Juga:
Picu Kebakaran, Drone Militer Penjajah Israel Dilaporkan Menjatuhkan Bom Pembakar di Jalan Abu Arif Deir el Balah

Diketahui jika sebelumnya diberitakan jika pemerintah Irak menyetujui pembukaan biro Hamas di Baghdad pada bulan Mei dan Iran ditugaskan untuk melindungi para pemimpin serta kantor Hamas.

Laporan itu menyampaikan bahwa langkah tersebut adalah untuk mengurangi tekanan dari Qatar dan Amerika Serikat untuk memperlihatkan fleksibilitas dalam negosiasi dengan penjajah Israel mengenai kesepakatan Jalur Gaza.

Pada tanggal 25 Juni 2024, dilaporkan jika Amerika Serikat telah memperingatkan pemerintah di wilayah tersebut agar tidak berurusan dengan Hamas.

Baca Juga:
Telah Dikonfirmasi, Serangan Udara Penjajah Israel Dilaporkan Menewaskan 10 Anggota Keluarga Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan Baghdad yang semakin terlibat dalam upaya mediasi menyambut baik gagasan Hamas untuk mempertahankan kehadirannya di negara tersebut.

Tetapi, mereka juga menyatakan belum ada keputusan akhir dari para pemimpin Hamas mengenai kapan mereka akan pindah.

Menanggapi pertanyaan dalam briefing tentang rencana Hamas untuk pindah ke Irak, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller, mengatakan mereka telah menjelaskan kepada setiap pemerintah di kawasan bahwa tidak boleh ada lagi hubungan bisnis seperti biasa dengan Hamas.

Baca Juga:
Tanpa Ampun, Drone Quadcopter Tentara Penjajah Israel Dikabarkan Menargetkan Siapa Saja yang Berjalan di Jalanan Rafah

“Dan itu berlaku untuk semua orang,” lanjutnya.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Mesir juga membantah bahwa sedang dilakukan pengaturan dengan AS untuk menyiapkan daftar nama pasien dan pelajar yang ingin meninggalkan Jalur Gaza.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Abu Zeid, menyampaikan bantahan tersebut dalam sebuah postingan di media sosial X, mengingat berlanjutnya penutupan penyeberangan Rafah sejak tentara penjajah Israel mengambil alih wilayah Palestina pada tanggal 7 Mei 2024.

Baca Juga:
Dituduh Membantu dan Bersekongkol dengan Hamas, Puluhan Warga Penjajah Israel Menggugat UNRWA

“Klaim yang beredar di media sosial tentang panggilan telepon antara menteri luar negeri AS dan Mesir tentang masalah tersebut sama sekali tidak berdasar,” tuturnya.

Dia menegaskan tidak ada kontrak yang terjadi dan tidak benar adanya pengaturan semacam ini. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Menembak Kaki Salah Satunya, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap 10 Pria Palestina di Yerusalem Timur

10 pria Palestina yang salah satunya ditembak kakinya ditangkap oleh pasukan penjajah Israel di Yerusalem Timur, Tepi Barat.

Kembali Melakukan, Pasukan Penjajah Israel Dikabarkan Menghancurkan 2 Rumah Milik Warga Palestina di Jericho Tepi Barat

2 rumah warga Palestina yang berada di sebelah barat Jericho, Tepi Barat, dihancurkan oleh militer penjajah Israel.

Beberapa Lainnya Terluka, 2 Personel Medis Dilaporkan Tewas dalam Penembakan Pasukan Penjajah Israel terhadap Sebuah Klinik di Kota Gaza

Pasukan penjajah Israel melakukan penembakan terhadap sebuah klinik yang berada di Kota Gaza dan menyebabkan 2 personel medis meninggal.

Banyak yang Terluka, Bentrokan Dilaporkan Pecah antara Warga Palestina dengan Pasukan Penjajah Israel di Kota Tuqu Tepi Barat

Dalam bentrokan yang terjadi antara warga Palestina dengan militer penjajah Israel di Tuqu, sejumlah orang dikabarkan terluka.

Termasuk Tepi Barat, 450 Anak Palestina yang Seharusnya Terdaftar di Sekolah Menengah Tahun Ini Dilaporkan Dibunuh Penjajah Israel

450 anak Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang seharusnya mengikuti ujian sekolah menengah tahun ini tewas dibunuh penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;