Internasional, gemasulawesi – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menyampaikan semua ambulansnya di Jalur Gaza utara terpaksa berhenti karena kekurangan bahan bakar akibat serangan dan pengepungan tentara penjajah Israel selama 6 hari berturut-turut.
Raed Al-Nems, yang merupakan juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina di Jalur Gaza, menyatakan 6 ambulans tidak dapat beroperasi sama sekali karena kekurangan bahan bakar karena pendudukan penjajah Israel mencegah masuknya bahan bakar ke Jalur Gaza utara.
Raed Al-Nems mengatakan penghentian ambulasn melumpuhkan penyediaan layanan ambulans kepada pasien dan orang-orang yang terluka di Jalur Gaza utara.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menyerang Petani di Tepi Barat dan Merampas Hasil Panen Zaitun
“Situasi kemanusiaan dengan cepat memburuk karena berlanjutnya pengepungan penjajah Israel,” katanya mengomentari situasi di Jalur Gaza utara.
Dia menambahkan pengepungan ini mencegah datangnya pasokan kemanusiaan, medis, dan bantuan dasar ke Jalur Gaza utara.
Dia mencatat Bulan Sabit Merah sedang berkomunikasi dengan badan-badan PBB, termasuk WHO, dalam upaya untuk membawa bantuan medis dan pemulihan ke Jalur Gaza utara mengingat situasi yang sangat kritis akibat kekurangan bahan bakar dan pasokan medis penting.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menyerang Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon Selatan
Di sisi lain, seorang pejabat WHO telah memperingatkan potensi wabah penyakit di Lebanon karena penutupan rumah sakit dan kepadatan di tempat penampungan pengungsi, di tengah meningkatnya serangan penjajah Israel terhadap negara tersebut.
Ian Clarke, yang merupakan wakil manajer insiden WHO untuk Lebanon, berbicara dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss, melalui tautan video dari Beirut, mengatakan situasi dengan risiko wabah penyakit yang jauh lebih tinggi dihadapi, seperti diare berair akutt, hepatitis A, dan sejumlah penyakit yang dapat dicegah vaksin.
Menurutnya, alasan utama meningkatnya risiko penyebaran penyakit adalah kenyataan rumah sakit di seluruh Lebanon semakin terpaksa ditutup karena petugas medis telah melarikan diri dari pemboman penjajah Israel atau diminta oleh otoritas Lebanon untuk mengungsi.
Baca Juga:
3 Mayor Tentara Penjajah Israel Tewas dalam Bentrokan dengan Pejuang Palestina di Gaza Utara
Meningkatnya risiko wabah penyakit dan krisis kesehatan yang dilaporkan adalah ancaman terbaru yang mungkin dihadapi penduduk Lebanon di tengah invasi darat penjajah Israel dan pemboman yang terus berlanjut di sejumlah wilayah di Lebanon, yang tidak hanya merusak infrastruktur negara tetapi juga sistem perawatan kesehatannya. (*/Mey)