Internasional, gemasulawesi - Pertemuan antara Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Gedung Putih belum lama ini berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia dan dunia.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo memperkenalkan Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya kepada Biden.
Momen hangat ini menjadi sorotan dan viral di berbagai platform media sosial, memperlihatkan keakraban kedua pemimpin negara dalam suasana yang akrab dan diplomatis. Hal ini pun sontak menuai beragam komentar warganet.
"Pak Prabowo bawa anak-anak muda keren dan hebat," komentar akun @mus***.
Pertemuan Prabowo dan Biden ini bukan sekadar seremonial, melainkan ajang untuk membahas penguatan kerja sama yang telah berjalan selama 75 tahun.
Menurut Biden, Indonesia dan Amerika Serikat sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas kawasan.
Ia menyatakan harapannya untuk terus meningkatkan hubungan strategis dan kerja sama dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Dalam pembahasannya, Biden menggarisbawahi tiga fokus utama kerja sama bilateral.
Baca Juga:
Memanas! Kasus Korupsi Tom Lembong Dituding Sarat Kepentingan Politik, DPR Desak Kejagung Transparan
Pertama, ia menekankan pentingnya menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dengan dukungan dari ASEAN sebagai pusat kerja sama regional.
Dengan posisi strategis Indonesia sebagai anggota utama ASEAN, Biden melihat Indonesia sebagai mitra penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.
Selain itu, kedua negara juga menyoroti krisis iklim yang menjadi isu global yang mendesak.
Biden mengakui peran penting Indonesia dalam mengelola transisi energi bersih dan memperkuat penggunaan energi ramah lingkungan.
“Indonesia mempunyai peran yang sangat besar dalam transisi energi bersih khususnya di Asia Tenggara. Kami siap bekerja sama untuk mempercepat inisiatif ini,” kata Biden.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi di bidang energi hijau antara kedua negara dapat menjadi model bagi negara-negara lain di kawasan untuk beralih ke energi yang lebih berkelanjutan.
Fokus ketiga dalam pembahasan mereka adalah penguatan rantai pasokan yang tangguh dan aman.
Di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, kedua pemimpin negara sepakat pentingnya membangun rantai pasokan yang stabil dan terjamin.
Prabowo dan Biden mengakui bahwa kolaborasi di sektor ini sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi, terutama dalam menghadapi tantangan perdagangan dan logistik global.
Pertemuan ini diharapkan akan memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi kedua negara, tidak hanya dalam konteks bilateral, tetapi juga dalam menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Keakraban antara Prabowo dan Biden dalam pertemuan tersebut menjadi simbol eratnya hubungan yang telah terjalin lama dan terus berkembang. (*/Shofia)
