Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, karena sangat membutuhkan uang, warga Jalur Gaza menjual pakaian yang mereka ambil dari reruntuhan.
Salah satu warga Jalur Gaza, Moein Abu Odeh, memanjat tumpukan puing di Jalur Gaza selatan, mencari pakaian, sepatu, apa pun yang dapat dijualnya untuk mengumpulkan uang tunai lebih dari setahun sejak penjajah Israel memulai pemboman tanpa henti.
Moein Abu Odeh, yang merupakan ayah 4 anak ini, menggali di bawah blok-blok dan membersihkan tumpukan debut beton di lokasi salah satu serangan udara di Khan Younis yang hancur.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Penjajah Israel Serukan Pendudukan Penuh di Jalur Gaza Utara
Rencananya adalah menjual apa yang ditemukannya untuk membeli tepung.
“Jika makanan dan minuman tersedia, percayalah saya akan menyumbangkan (pakaian ini) untuk amal,” ujarnya.
Dia menambahkan tetapi kesulitan yang dihadapi (membuat kami) harus menjual pakaian kami untuk makan dan juga minum.
Kekurangan yang meluas dan juga perang yang melelahkan selama berbulan-bulan telah memicu perdagangan pakaian lama, sebagian besarnya diselamatkan dari rumah orang-orang yang tewas dalam konflik.
Di salah satu pasar darurat, kemeja, sepatu, sweater, dan sepatu kets diletakkan di atas selimut berdebu.
Seorang gadis mencoba sebuah sepatu bot usang, yang mungkin berguna musim dingin ini jika dia mampu membelinya di tengah ekonomi Jalur Gaza yang hancur.
Baca Juga:
Italia Kirim Lebih dari 15 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza
Seorang pedagang mendapatkan keunggulan atas pesaingnya dengan meneriakkan bahwa barang dagangannya berasal dari Eropa.
Seorang pria tertawa ketika dia mengajak seorang anak laki-laki mencoba jaket hijau.
Louay Abdel-Rahman, yang merupakan salah satu pengungsi Palestina, menyampaikan pakaian didapatkan dari seorang pria yang rumahnya hancur.
Baca Juga:
Serangan Penjajah Israel Tewaskan 5 Orang di Rafah Jalur Gaza Selatan
“Dia menggali beton untuk mendapatkan beberapa (pakaian) dan kami membelinya seperti ini dan menjualnya dengan harga yang bagus,” ungkapnya.
Dia dan keluarganya tiba di kota tersebut dari bagian lain Jalur Gaza hanya dengan pakaian yang mereka kenakan.
Jadi, dia juga menyimpan sebagian untuk mereka.
Baca Juga:
Suar Dilaporkan Ditembakkan ke Rumah Perdana Menteri Penjajah Israel di Caesarea
“Musim telah berubah dari musim panas ke musim dingin dan kami memerlukan pakaian,” tandasnya. (*/Mey)