Internasional, gemasulawesi – Korban tewas akibat gempa bumi yang terjadi di Turki mengalami peningkatan menjadi 17.176 setelah presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, mengatakan penghitungan di Turki telah naik menjadi 14.014.
Dilansir dari AFP Sebanyak 3.162 telah dilaporkan tewas oleh pejabat pemerintah Suriah dan sebuah kelompok penyelamat di barat laut negara yang dikuasai pemberontak itu.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, menjelaskan bahwa lebih dari 63.000 orang terluka.
Baca : Korban Tewas Akibat Gempa Turki Menjadi Lebih Dari 9.500 Orang
Mengunjungi provinsi Gaziantep yang dilanda gempa, Erdoğan mengatakan lebih dari 6.400 bangunan telah hancur dan Turki bertekad untuk membangun bangunan baru berlantai tiga dan empat di wilayah itu dalam waktu satu tahun, AFP melaporkan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menggarisbawahi pentingnya bagi organisasi kemanusiaan untuk memastikan bahwa orang-orang yang selamat dari gempa “terus bertahan hidup”.
Manajer respons insiden WHO, Robert Holden, mengatakan kepada wartawan di Jenewa banyak yang selamat “di tempat terbuka, dalam kondisi yang memburuk dan mengerikan” dengan pasokan air, bahan bakar, dan listrik yang sangat terganggu:
Baca : Bencana Gempa Bumi di Turki Mengakibatkan Korban Tewas bertambah menjadi 3800 orang
“Kita berada dalam bahaya nyata melihat bencana sekunder yang dapat menyebabkan kerugian bagi lebih banyak orang daripada bencana awal jika kita tidak bergerak dengan kecepatan dan intensitas yang sama seperti yang kita lakukan di sisi pencarian dan penyelamatan.
Orang membutuhkan elemen dasar untuk bertahan hidup di periode berikutnya.”
Logistik untuk menyelamatkan korban gempa bumi di Turki dan Suriah “cepat habis”, kata direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia untuk Eropa.
Baca : Korban Tewas Gempa Turki Bertambah Menjadi 4.300 orang
Dr Hans Kluge mengatakan kepada AFP bahwa hanya 22% orang yang terperangkap dalam puing-puing bertahan hidup selama 72 jam setelah gempa bumi, dan persentasenya turun dengan cepat sejak saat itu.
“Setiap menit penting sekarang karena jendela untuk menyelamatkan nyawa cepat habis,” kata Kluge.
“Semua orang bekerja keras untuk menemukan dan menyelamatkan setiap orang yang selamat.”
Jumlah korban tewas diprediksi akan “terus mengalami peningkatan”, katanya.
Upaya pencarian korban akan terus dilakukan oleh berbagai pihak mengingat masih banyak tempat yang belum dilakukan pengecekan secara intensif untuk menemukan korban lain yang tertimbun reruntuhan. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News