Internasional, gemasulawesi – Vladimir Putin telah menyambut baik usulan China untuk perdamaian di Ukraina yang dijelaskan pada konferensi pers bersama dengan Xi Jinping di Moskow.
Berbicara di Kremlin selama konferensi pers bersama setelah hari kedua pembicaraan dengan presiden China Xi Jinping, Putin mengatakan rencana perdamaian Beijing sesuai dengan sudut pandang Federasi Rusia.
“Saya menyambut baik pandangan dari Presiden Xi tentang upaya perdamaian di Ukraina,” kata Putin.
Baca : Pernyataan Belangsungkawa dari Masyarakat Rusia atas Invasi Militer Rusia di Ukraina
China bulan lalu mengusulkan rencana perdamaian dengan 12 poin untuk menangani perang.
Rencana itu sebagian besar mengulangi poin-poin pembicaraan Beijing tentang perang Ukraina, dengan seruan untuk dialog, penghormatan terhadap kedaulatan teritorial semua negara, dan diakhirinya sanksi ekonomi.
“Bagi saya usulan China tentang semua pihak untuk menghindari eskalasi nuklir tetapi secara kritis tidak menyarankan Rusia menarik pasukannya adalah usulan yang menarik,” jelasnya.
Baca : Agen Intelijen Ukraina Ditangkap, Badan Keamanan Ukraina Melakukan Pengawasan Ketat
Putin menambahkan jika kedua negara juga membahas hubungan ekonomi yang berkembang dan kerja sama energi selama pembicaraan tiga jam mereka pada hari Selasa 21 Maret 2023.
Ia juga menyebutkan kedua belah pihak telah menandatangani dua dokumen bersama pernyataan tentang rencana kerja sama ekonomi dan pernyataan tentang rencana pendalaman kemitraan.
“Selain pembicaraan tentang usulan perdamaian kami juga telah sepakat menandatangi dua dokumen kerjasama ekonomi antara Rusia dan China,” ungkapnya.
Baca : Konvoi Militer Rusia Sepanjang 40 Mil Bergerak Menuju Ibukota Ukraina
Putin lebih lanjut mengatakan kedua negara hampir menyelesaikan kesepakatan tentang pipa Power of Siberia 2.
Hal itu adalah sebuah rencana besar untuk mengalihkan ekspor gas Rusia dari Eropa ke Asia.
“Kami baru saja membahas sebuah proyek yang bagus yaitu proyek pipa Power of Siberia 2 yang akan melalui Mongolia serta semua parameter perjanjian itu telah diselesaikan,” terangnya.
Baca : Monumen Persahabatan Rusia Dengan Ukraina Dirobohkan
Rusia dan China selama beberapa tahun terakhir telah meningkatkan kerja sama, didorong oleh keinginan untuk mengimbangi dominasi ekonomi global yang saat ini dikendalikan Amerika Serikat. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News