Internasional, gemasulawesi – Pasukan pendudukan penjajah Israel dikabarkan menghancurkan dan juga menyita sejumlah tenda di Desa Birin, yang terletak di sebelah timur Hebron, Tepi Barat.
Dalam keterangannya kemarin, 7 Agustus 2024, Kepala Dewan Desa Birin, Farid Burqan, melaporkan pasukan pendudukan menyerbu desa, membongkar dan juga menyita tenda-tenda yang menyediakan tempat berlindung untuk lebih dari 10 keluarga Palestina.
Keluarga-keluarga Palestina ini telah tinggal di tenda-tenda setelah rumah mereka dihancurkan oleh pasukan penjajah Israel awal bulan lalu.
Di tanggal 4 Juli 2024, pasukan penjajah Israel menghancurkan 10 rumah di Birin, mengakibatkan lebih dari 34 orang mengungsi dan membuat mereka tidak punya pilihan selain mendirikan tenda untuk berlindung.
Wafa menyampaikan penduduk Birin awalnya diusir dari Gurun Naqab (Negev) di wilayah selatan Palestina yang diduduki dan sekarang mereka bergantung pada pertanian serta peternakan sebagai sumber penghidupan utama mereka.
Di sisi lain, para pejuang Hamas dilaporkan merencanakan dan menyerang tank-tank serta kendaraan lapis baja penjajah Israel di Rafah yang berada Jalur Gaza bagian selatan.
Dalam 1 rekaman, seorang pejuang Palestina terlihat berlari ke kendaraan lapis baja yang tidak bergerak. Menempatkan IED atau alat peledak rakitan di belakangnya dan kemudian berlari kembali untuk berlindung saat bom meledak.
Dalam rekaman yang lainnya, sebuah tank penjajah Israel menjadi sasaran granat berpeluncur roket yang ditembakkan oleh pejuang Hamas dari dalam lantai atas gedung yang dibom.
Di pihak lain, Menteri Luar Negeri penjajah Israel, Israel Katz, kemarin, 7 Agustus 2024, menyerukan ‘pengelolaan diri Palestina’ di Tepi Barat dengan keamanan dan juga urusan luar negeri di bawah kendali penjajah Israel.
Baca Juga:
2 Lainnya Terluka, 2 Orang Dikabarkan Tewas dalam Serangan Penusukan di Dekat Tel Aviv
“Penjajah Israel harus mempertahankan kendali atas keamanan dan juga urusan luar negeri untuk mencegah terbentuknya benteng ekstremis Iran-Islamis lainnya dan memungkinkan warga Palestina mengelola urusan internal mereka,” katanya. (*/Mey)