Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel telah mengebom sebuah blok apartemen di Kota Gaza yang menewaskan sejumlah orang yang tidak disebutkan namanya dan melukai banyak orang.
Sumber-sumber dari Bulan Sabit Merah Palestina menyampaikan kepada Kantor Berita Wafa bahwa sejumlah martir berhasil diselamatkan dari reruntuhan apartemen milik keluarga Abu Hashem yang terletakyang terletak di Jalan al-Jalaa, Kota Gaza.
Di sisi lain, pasukan penjajah Israel telah menghancurkan sebuah rumah dan sumur milik seorang warga Palestina yang berdekatan dengan pemukiman ilegal di sebelah selatan Hebron di Tepi Barat.
Sementara itu, Kantor Berita Palestina, Wafa, menyampaikan seorang pria Palestina yang mengendarai sepeda motor ditembak dan terluka oleh pasukan penjajah Israel di selatan Hebron, Tepi Barat, mengutip seorang koresponden yang mengatakan pria tersebut ditembak dari belakang.
Laporan itu menyampaikan bahwa pria itu dibawa ke RS Pemerintah al-Muhtasib dan dikatakan dalam kondisi stabil.
Sementara itu, pihak berwenang penjajah Israel telah mengumumkan penyitaan sekitar 790 hektare tanah di dekat Salfit yang berada di Tepi Barat.
Laporan itu menambahkan bahwa 7.902 dunumtanah-790 hektare- akan diambil alih dari penduduk Desa Iskaka, untuk digunakan sebagai pemukiman ilegal penjajah Israel di dekatnya, Nofim Haniya, yang pertama kali didirikan di tahun 2002.
Tentara penjajah Israel kemarin, 1 Agustus 2024, juga menangkap 24 orang di Tepi Barat.
Militer penjajah Israel mengklaim bahwa semua yang ditangkap terkait dengan kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina.
Kantor Media Pemerintah Gaza menyamapaikan 300 hari setelah perang di Jalur Gaza, penjajah Israel telah melakukan 3.457 pembantaian di Jalur Gaza yang mengakibatkan 39.480 orang meninggal, 10.000 orang hilang dan 91.128 orang terluka.
Artinya, lebih dari 6 persen dari populasi Jalur Gaza sebelum perang yang berjumlah 2,2 juta jiwa kini terbunuh, terluka dan juga hilang, menurut angka-angka Kantor Media Pemerintah Gaza tersebut.
Dari mereka yang terbunuh ada 16.314 anak, 10.980 wanita, 520 orang dimakamkan di kuburan massal dan 35 orang meninggal karena kelaparan.
Sementara itu, seorang Juru Bicara Lufhansa menyampaikan Lufthansa Group telah membatalkan semua penerbangan penumpang dan kargo dari dan ke Tel Aviv dengan segera hingga tanggal 8 Agustus 2024.
“Hal ini dikarenakan oleh perkembangan terkini di wilayah itu,” katanya. (*/Mey)