Internasional, gemasulawesi – 6 warga Palestina dikabarkan terluka setelah pemukim penjajah Israel menyerang penduduk Desa al-Mughayyir di Tepi Barat.
Para pemukim penjajah Israel membakar tenda-tenda petani Palestina yang menyebabkan konfrontasi yang melukai penduduk setempat.
Pemukim penjajah Israel juga membakar puluhan pohon zaitun di kota Surif, sebelah utara Hebron di Tepi Barat, di bawah perlindungan tentara penjajah Israel.
Suara tembakan terdengar di lokasi kejadian.
Kantor berita Wafa mengutip Hazem Ghinimat, yang merupakan kepala kotamadya setempat, yang menyampaikan bahwa para pemukim menyerang rumah-rumah penduduk dan juga membakar 40 pohon zaitun.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Di sisi lain, Wafa juga melaporkan bahwa seorang anak Palestina telah ditembak dan juga terluka selama serangan penjajah Israel di dekat Kamp Pengungsi Balata di sebelah timur Nablus, Tepi Barat.
Mengutip Juru Bicara Bulan Sabit Merah Palestina, Ahmed Jibril, Wafa menyampaikan kru ambulans menangani seorang anak berusia 14 tahun yang tertembak di paha.
“Dan kemudian dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan medis,” kata mereka.
Sementara itu, dalam pembaruan perang terbarunya, militer penjajah Israel menyatakan telah menyerang ‘sejumlah besar’ target di Jalur Gaza dalam 1 hari terakhir.
Di antara lokasi tersebut terdapat terowongan dan juga lokasi peluncuran rudal di Rafah, serta depot senjata Hamas dan lokasi peluncuran rudal lainnya di Jalur Gaza bagian tengah.
Militer penjajah Israel tidak mencatat adanya korban dari serangan ini, namun, seperti yang telah dilaporkan, pasukannya melancarkan serangkaian serangan semalam di Jalur Gaza yang menewaskan warga sipil, termasuk seorang ibu dan anaknya di Kamp Pengungsi Bureij.
Di sisi lain, mantan Kepala Dewan Keamanan Nasional penjajah Israel, Yaakov Amidror, mengatakan pertempuran penjajah Israel untuk menghancurkan Hamas mungkin akan berlangsung tanpa batas waktu.
“Militer penjajah Israel perlu menghilangkan kapasitas operasional organisasi Palestina tersebut,” ujarnya.
Namun, dia juga mengakui prosesnya akan memakan waktu yang lama dan mungkin tidak akan pernah berakhir. (*/Mey)