Tim Medis Indonesia Dilaporkan Telah Bergabung dengan RS Lapangan UEA di Jalur Gaza

Ket. Foto: Tim Medis RI Telah Bergabung dengan RS Lapangan UEA di Gaza Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Tim medis Indonesia telah bergabung dengan Rumah Sakit Lapangan Terpadu Uni Emirat Arab atau Emirati di Jalur Gaza sebagai bagian dari ‘Operasi Ksatria Berjiwa Ksatria 3’ dalam sebuah langkah yang memperkuat kerja sama internasional dalam penyediaan layanan perawatan kesehatan untuk warga Palestina yang terluka di Jalur Gaza.

Hal tersebut disampaikan oleh WAM, yang merupakan Kantor Berita Emirates.

Kantor Berita Emirates, WAM, mengatakan tim media Indonesia mulai menyediakan layanan medis tingkat lanjut kepada warga Palestina yang terluka dengan melakukan pemeriksaan media terhadap sejumlah orang yang menderita cedera parah.

Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Lancarkan Serangan Udara terhadap Sekelompok Orang yang Membeli Roti di Dekat Tempat Penampungan Pengungsi

“Termasuk beberapa patah tulang dan luka bakar dengan tingkat keparahan yang bervariasi, bekerja sama erat dengan profesional medis UEA untuk menentukan prosedur perawatan terbaik,” ujarnya.

Menurut berita itu, kerja sama erat antara Uni Emirat Arab dan Indonesia dilakukan dalam konteks upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh rumah sakit lapangan UEA, yang telah mencapai tonggak penting dalam menyediakan perawatan medis untuk mereka yang memerlukan di Jalur Gaza.

WAM menyampaikan sejak bulan November 2023, rumah sakit lapangan UEA telah merawat lebih dari 47 ribu pasien dan melakukan lebih dari 17 ribu operasi.

Baca Juga:
Targetkan Daerah Sekitar RS Baptis Al-Ahli di Kota Gaza, Beberapa Warga Palestina Dilaporkan Tewas dan Terluka dalam Serangan Udara Penjajah Israel

Pada tanggal 5 November 2023, UEA meluncurkan ‘Operasi Ksatria Berjiwa Kesatria 3’ untuk memberikan bantuan kepada warga Jalur Gaza, yang meliputi pengiriman makanan dan tempat tinggal, pembangunan pabrik desalinasi air dan pendirian rumah sakit lapangan.

Di sisi lain, Fransesca Albanese, yang merupakan Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, mengatakan serangan penjajah Israel yang terus berlanjut di Tepi Barat, tempat Hamas tidak berkuasa, ‘adalah pengingat kuat bahwa Hamas hanyalah alasan terakhir untuk negara #penjajah Israel untuk mendatangkan malapetaka di wilayah Palestina’.

Dia menambahkan di mana-mana selama 57 tahun, penjajah Israel telah membuat kehidupan warga Palestina menjadi mustahil di bawah pendudukan militer yang brutal, dengan tujuan mewujudkan ‘#penjajahIsraelYangLebihRaya’. (*/Mey)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini