Internasional, gemasulawesi – Pemukim ekstremis penjajah Israel dikabarkan meracuni dan membunuh puluhan domba pada hari Jumat, tanggal 13 September 2024, waktu Palestina, milik 2 bersaudara Palestina di komunitas Badui Arab Al-Malihat, barat laut Yerikho di Tepi Barat.
Menurut Pengawas Umum Organisasi Al-Baydar untuk Membela Hak-Hak Badui, Hassan Malihat, pemukim penjajah Israel mencemari air yang diminum oleh domba, yang menyebabkan kematian 50 domba milik Mohammad Melihat dan Suleiman.
Hassan Malihat menekankan serangan ini merupakan bagian dari pola kekerasan pemukim yang lebih luas yang memiliki tujuan untuk menekan petani Palestina agar meninggalkan tanah mereka.
Hal tersebut berdasarkan laporan kantor berita Wafa.
Serangan paling baru oleh para pemukim terjadi beberapa hari setelah para pemukim Yahudi dari pos-pos ilegal di dekatnya menyalakan api di ladang gandum dan jelai.
Pekan lalu, para pemukim penjajah Israel mencemari Mata Air Al-Auja dengan membuang limbah ke dalamnya, sehingga warga Palestina setempat tidak mendapatkan air minum yang bersih.
“Masyarakat Palestina setempat telah mengalami peningkatan serangan harian oleh pemukim penjajah Israel,” katanya.
Provokasi ini semakin intensif baru-baru ini, bertepatan dengan pertumbuhan pos-pos kolonial di wilayah barat laut Jericho.
Di sisi lain, Kelompok Kontak Arab-Islam di Jalur Gaza pada hari Jumat, tanggal 13 September 2024, menyerukan penarikan penuh pasukan penjajah Israel dari Jalur Gaza, termasuk dari daerah perbatasan dengan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi.
Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Mesir di akhir pertemuan kelompok itu di Madrid, yang merupakan ibu kota Spanyol.
Kelompok Kontak itu dibentuk pada pertemuan puncak gabungan Organisasi Kerja Sama Islam dan Liga Arab di Arab Saudi pada bulan November untuk menghentikan konflik di Jalur Gaza dan juga membantu mencapai perdamaian abadi. (*/Mey)