Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel dilaporkan mengebom kompleks RS Syuhada Al Aqsa di Jalur Gaza tengah.
Serangan itu menyebabkan 1 orang tewas dan melukai 7 orang lainnya, serta menghancurkan lebih dari selusin tenda.
Serangan mematikan tersebut adalah serangan terbaru yang menimpa fasilitas medis itu, yang telah menampung warga Palestina yang mengungsi selama berbulan-bulan dan telah menghadapi kekurangan staf medis, peralatan, dan juga obat-obatan yang parah.
Rumah sakit itu adalah satu-satunya fasilitas yang berfungsi di Jalur Gaza bagian tengah yang merawat ribuan waga Palestina.
Beberapa kali sejak tanggal 7 Oktober 2023, penjajah Israel telah membombardir rumah sakit di Deir el-Balah, yang merupakan salah satu dari sedikit daerah yang masih dianggap aman untuk mereka yang mengungsi beberapa kali dari daerah lain untuk berlindung.
Kerusakan di lokasi kejadian sangat parah dan dia menunjuk ke sebuah kawah akibat serangan itu.
“Pengungsi Palestina telah meninggalkan semua yang mereka miliki di sini, dan semuanya hancur, bahkan kasur, selimut, dan tempat tidur,” ujar salah satu sumber.
Dia menambahkan beberapa komponen senjata penjajah Israel yang digunakan juga ditemukan di lokasi itu dan 1 bagian dengan jelas menunjukkan senjata tersebut diproduksi di Amerika Serikat.
Pasukan penjajah Israel telah berulang kali dan dengan sengaja menargetkan fasilitas medis di daerah Jalur Gaza, tindakan yang digambarkan sebagai kejahatan perang berdasarkan Konvensi Jenewa.
“Al Aqsa merupakan tempat-tempat berusaha dilindungi setelah serangan darat besar-besaran penjajah Israel,” katanya.
Dia menambahkan tetapi orang-orang di tempat ini tidak lagi merasa aman karena serangan penjajah Israel yang berulang kali.
Di sisi lain, Mayor Jenderal penjajah Israel purnawirawan, Itzhak Brik, sekali lagi memperingatkan bahwa jika perang gesekan di Jalur Gaza berlanjut selama 1 tahun lagi dan konflik meluas menjadi perang regional, penjajah Israel akan runtuh. (*/Mey)