Internasional, gemasulawesi – Warga Palestina di Jalur Gaza sangat takut bahwa saat dunia berfokus pada serangan gencar penjajah Israel terhadap Lebanon, lebih banyak pembantaian oleh penjajah Israel akan terjadi di Jalur Gaza.
Samir al-Saady, yang merupakan seorang ayah 3 anak berusia 60 tahun yang mengalami banyak pengungsian, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa serangan penjajah Israel terhadap Lebanon akan semakin memperparah kurangnya minat internasional untuk menghentikan perang penjajah Israel yang menghancurkan dan telah berlangsung hampir setahun.
Samir al-Saady menyampaikan dia turut berduka cita atas saudara-saudara di Lebanon.
Baca Juga:
Pasukan Pendudukan Penjajah Israel Dilaporkan Menghancurkan 2 Rumah di Lembah Yordan Utara
“Tampaknya Perdana Menteri atau PM penjajah Israel ingin melakukan lebih banyak pembantaian di Lebanon dan Jalur Gaza, Palestina,” katanya.
Dia menambahkan dia khawatir peristiwa terbaru di Lebanon telah mengaburkan kondisi kehidupan yang mengerikan di Jalur Gaza dan upaya untuk menegosiasikan gencatan senjata.
“Peristiwa di Jalur Gaza telah menjadi isu sekunder untuk berbagai media. Kami telah dilupakan sepenuhnya. Tidak ada berita tentang kami di media atau tentang negosiasi gencatan senjata,” ujarnya.
Baca Juga:
Kepala Militer Penjajah Israel Sebut sedang Mempersiapkan Kemungkinan Serangan Darat di Lebanon
Warga Palestina lainnya yang mengungsi, Anan al-Jarousha, menyampaikan pihaknya khawatir penderitaan akan menjadi permanen.
“Dan mereka tidak akan dapat kembali ke rumah mereka lagi saat perang memasuki tahun pertamanya,”ucapnya.
Ayah 7 anak berusia 46 tahun tersebut mengatakan pihaknya berharap dapat kembali ke rumah setelah Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan penjajah Israel.
Baca Juga:
Hamas Meminta Sekjen PBB Segera Mengambil Langkah-langkah untuk Menghentikan Genosida di Jalur Gaza
“Sekarangm saya ragu itu akan segera terjadi,” pungkasnya.
Seorang wanita Palestina yang mengungsi dari kamp pengungsi al-Nuseirat, Shireen Ahmad, menyampaikan dia juga berharap untuk kembali ke Kota Gaza, meskipun rumahnya hancur.
“Selama penjajah Israel menyerang Lebanon, penjajah Israel tidak akan pernah mengizinkan kami untuk kembali ke rumah dan wilayah kami. Kami akan terus menjadi tunawisma untuk waktu yang lama,” ungkapnya.
Baca Juga:
Penjajah Israel Mengembalikan 88 Jenazah Warga Palestina yang Dikirim dalam Kontainer ke Jalur Gaza
Seorang perempuan pengungsi yang tinggal di Deir el-Balah, Dalal al-Haj Ali, mengatakan dengan getir bahwa pihaknya berharap dunia akan mengakhiri perang di Jalur Gaza dan Lebanon.
“Dosa apa yang telah dilakukan anak-anak Palestina dan anak-anak Lebanon, sehingga tidak apa-apa mereka dibunuh oleh bom Amerika yang dilakukan oleh penjajah Israel?” tuturnya. (*/Mey)