Internasional, gemasulawesi – Penjajah Israel mengembalikan jenazah 88 warga Palestina yang tewas dalam serangan militer di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Wilayah menolak menguburkan 88 jenazah tersebut sebelum penjajah Israel mengungkapkan rincian tentang siapa mereka dan dimana penjajah Israel membunuh mereka.
Mayat-mayat tersebut diketahui dibawa ke Jalur Gaza dalam sebuah kontainer yang dimuat ke truk lewat perbatasan yang dikontrol oleh penjajah Israel.
Baca Juga:
1 Orang Tewas dan 3 Lainnya Terluka dalam Serangan Penjajah Israel di Kamp Pengungsi Fawwar
“Tetapi tidak ada informasi yang diberikan mengenai nama atau usia korban atau lokasi dimana mereka meninggal,” kata pejabat Palestina.
Pejabat kesehatan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis menolak menerima dan menguburkan mereka, mendesak Komite Internasional Palang Merah ICRC untuk meminta rincian dari penjajah Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan mengatakan Kementerian Kesehatan menghentikan sementara proses penerimaan peti kemas (pembawa jenazah) hingga data dan informasi lengkap mengenai jenazah selesai dikumpulkan untuk diidentifikasi oleh pihak keluarga.
Baca Juga:
Penjajah Israel Dilaporkan Melarang Adzan Subuh di Masjid Ibrahimi selama 8 Hari Berturut-turut
Kepala kantor media pemerintah Gaza menyatakan pejabat Kementerian Kesehatan memerintahkan pengemudi truk untuk membawa jenazah warga Palestina kembali ke penyeberangan penjajah Israel tempat dia tiba.
Truk itu lalu meninggalkan rumah sakit.
Palang Merah menyebutkan pihaknya tidak terlibat dalam proses pemindahan.
Baca Juga:
Asosiasi Pemukim Penjajah Israel Serukan untuk Memindahkan Warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh ICRC atau Palang Merah, mereka menyatakan pihak mereka menegaskan kembali semua keluarga berhak menerima berita tentang orang yang mereka cintai dan menguburkan mereka dengan hormat dan sesuai dengan adat istiadat mereka.
Pernyataan ICRC juga menyatakan berdasarkan Hukum Humaniter Internasional, mereka yang meninggal selama konflik bersenjata harus ditangani dengan bermartabat dan dikelola dengan baik.
Hukum humaniter tersebut mengharuskan mereka dicari, dikumpulkan, dan dievakuasi, yang membantu memastikan tidak ada orang yang hilang.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Mencegah Misi Diplomat Memasuki Area Masjid Ibrahimi di Hebron
Layanan Darurat Sipil yang bertugas menemukan orang-orang yang hilang di bawah reruntuhan, di jalan-jalan dan di bangunan-bangunan yang hancur di Jalur Gaza menyampaikan telah diberitahu tentang sekitar 10.000 orang yang hilang selama serangan penjajah Israel yang hampir setahun di Jalur Gaza. (*/Mey)