Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel telah melakukan serangan udara terhadap sebuah sekolah di Jabalia, Jalur Gaza utara.
Media lokal menyampaikan sekolah yang menjadi sasaran adalah Sekolah Hafsa al-Faluja, yang merupakan tempat para pengungsi berlindung.
Rekaman kejadian setelah serangan terjadi yang telah diverifikasi menunjukkan pemandangan yang panik di sekitar sekolah dengan tim penyelamat membawa mayat dan korban yang terluka di atas tandu menjauh dari reruntuhan.
Setidaknya 15 orang kini dipastikan tewas akibat serangan tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh badan pertahanan sipil Gaza.
“Para korban termasuk wanita dan anak-anak,” ujar mereka.
Baca Juga:
Pasukan Pendudukan Penjajah Israel Dilaporkan Menghancurkan 2 Rumah di Lembah Yordan Utara
Puluhan lainnya terluka, beberapa diantaranya menderita luka parah, sementara pencarian orang-orang yang hilang di bawah reruntuhan terus berlanjut.
Militer penjajah Israel juga mengonfirmasi Sekolah Hafsa al-Faluja di Jabalia, Jalur Gaza, yang menjadi sasarannya digunakan sebagai ‘pusat komando dan kendali’ Hamas.
Tanpa membagi bukti apa pun, militer penjajah Israel menyampaikan mereka menargetkan anggota Hamas yang sebelumnya telah merencanakan serangan terhadap penjajah Israel.
Baca Juga:
Kepala Militer Penjajah Israel Sebut sedang Mempersiapkan Kemungkinan Serangan Darat di Lebanon
Salah satu serangan terbaru penjajah Israel sebelumnya adalah sekolah Kota Gaza pada tanggal 21 September 2024, yang menewaskan 22 orang, termasuk 13 anak-anak, 6 wanita, dan seorang bayi yang berusia 3 bulan.
Hal tersebut disampaikan oleh kantor media pemerintah Gaza.
Hamas mengutuk serangan penjajah Israel terhadap Sekolah Hafsa al-Faluja di Jabalia dan menggambarkannya sebagai ‘kejahatan dan kelanjutan genosida’ di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Penjajah Israel Mengembalikan 88 Jenazah Warga Palestina yang Dikirim dalam Kontainer ke Jalur Gaza
Puluhan orang terluka dalam serangan terhadap sekolah tersebut yang berfungsi sebagai tempat perlindungan untuk keluarga Palestina yang mengungsi karena perang.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan meningkatnya serangan biadab di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir, terutama terhadap tempat penampungan dan tenda pengungsian, menunjukkan bagaimana warga sipil sengaja menjadi sasaran dan pembantaian kejam dilakukan terhadap mereka.
Hamas menambahkan komunitas internasional harus campur tangan untuk menghentikan ‘terorisme dan pelanggaran berat hukum internasional dan kemanusiaan’. (*/Mey)