Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel dan media pemerintah Iran menyampaikan penjajah Israel diserang rudal Iran pada hari Selasa, tanggal 1 Oktober 2024, waktu setempat.
Dalam sebuah pernyataan, militer penjajah Israel menyatakan beberapa waktu yang lalu ratusan rudal diluncurkan dari Iran ke arah penjajah Israel.
Sirine dibunyikan di seluruh penjajah Israel, sementara kantor berita melaporkan mendengar ledakan di atas Yerusalem.
“Iran telah meluncurkan serangan rudal terhadap Tel Aviv, pusat komersial penjajah Israel,” kata IRNA, yang merupakan kantor berita resmi Iran.
Korps Garda Revolusi menyebutkan serangan tersebut adalah respons atas pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, oleh penjajah Israel pada minggu lalu dan kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pemboman Teheran yang secara luas disalahkan pada penjajah Israel.
Juru bicara otoritas bandara menyatakan wilayah udara penjajah Israel ditutup dan semua penerbangan dialihkan.
Baca Juga:
Kelompok Pemukim Ekstremis Penjajah Israel Dilaporkan Memasang Iklan Properti di Lebanon Selatan
Irak dan Yordania, yang terletak di antara Iran dan penjajah Israel juga menutup wilayah udaranya.
Menurut kantor berita, ketika rudal-rudal tersebut menuju penjajah Israel dari timur, ledakan terdengar di Amman, yang merupakan ibu kota Yordania, saat sekutu penjajah Israel bergerak untuk mencegatnya.
Yoav Gallant, yang adalah Menteri Pertahanan penjajah Israel, sebelumnya telah membahas ancaman Iran dengan kepala Pentago, Lloyd Austin, menurut pernyataan dari kantornya.
Sementara kelompok-kelompok yang didukung Iran di seluruh wilayah telah terlibat dalam perang Gaza sejak tanggal 7 Oktober 2023, Teheran sebagian besar menahan diri dari serangan langsung terhadap musuh regionalnya.
Iran menyatakan pembunuhan Nasrallah akan menyebabkan kehancuran penjajah Israel, meski Kementerian Luar Negeri menyebutkan pada hari Senin bahwa Teheran tidak akan mengerahkan pasukan apa pun untuk menghadapi penjajah Israel.
“Amerika Serikat sedang meningkatkan pasukannya di Timur Tengah dengan beberapa ribu tentara,” ujar Pentagon.
Di Lebanon, misi penjaga perdamaian PBB menyebutkan serangan penjajah Israel tidak termasuk serangan darat dan Hizbullah membantah ada pasukan yang melintasi perbatasan. (*/Mey)