Internasional, gemasulawesi – Kelompok pemukim ekstremis penjajah Israel yang ingin mencaplok Lebanon selatan dan membangun pemukiman penjajah Israel di sana telah mulai mengiklankan properti.
Kelompok itu, yang dikenal sebagai Gerakan Pemukiman Lebanon Selatan membagikan iklan di aplikasi Telegram yang menampilkan sebuah rumah modern dengan gambar interior dan keluarga Yahudi penjajah Israel.
Iklan yang ditulis dalam bahasa Ibrani tersebut menyertakan rincian properti yang tidak ada, seperti lokasi, yang akan diberi nama Ibrani baru, ukuran dan juga jumlah kamar.
“Saatnya punya rumah di Lebanon!” tulis iklan tersebut.
Iklan itu juga menyatakan setelah tereliminasinya komando tertinggi Hizbullah, termasuk Nasrallah, dan setelah serangan pager yang spektakuler, apakah juga memimpikan sebuah rumah besar, pemandangan pegunungan bersalju, dan komunitas yang hangat di tanah leluhur, Suku Asher dan Napthali?
Diketahui menurut Taurat, Suku Asher dan Naftali adalah bagian dari suku penjajah Israel.
Suku Asher tampaknya menetap di antara orang-orang Fenisia di wilayah atas Palestina, di sebelah barat Suku Naftali.
Kelompok ini menganggap Lebanon selatan sebagai wilayah bersejarah dan bagian dari ‘Tanah Perjanjian’ mereka.
“Kita tinggal satu keputusan strategis lagi untuk mencapai mimpi ini, untuk terus menghancurkan Lebanon selatan dan tidak membiarkan penduduknya kembali!” bunyi iklan itu.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menutup Pos Pemeriksaan Militer di Timur Laut Betlehem
Postingan itu juga telah dibagikan oleh beberapa orang di media sosial X.
Gerakan Pemukiman Lebanon Selatan didirikan setelah gerakan ekstremis serupa dibentuk di antara para pemukim penjajah Israel, yang berusaha menduduki kembali dan menempati Jalur Gaza.
Gerakan ini didukung oleh para pemukim parlemen sayap kanan dan garis keras di penjajah Israel seperti Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir.
Lebanin telah berada di bawah pemboman udara hebat oleh penjajah Israel selama lebih dari seminggu sekarang.
Ratusan orang telah tewas sementara ratusan ribu lainnya telah melarikan diri dari Lebanon selatan.
Hizbullah, kelompok yang didukung Iran yang telah memerangi penjajah Israel selama hampir setahun sekarang, telah menerima pukulan berat selama 2 minggu terakhir. (*/Mey)