Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel menutup pos pemeriksaan militer di timur laut Betlehem.
Hal tersebut dilaporkan Wafa mengutip sumber keamanan.
Laporan tersebut menyampaikan penjajah Israel menutup pos pemeriksaan yang menghubungkan wilayah tengah dan barat Tepi Barat pada hari Minggu, tanggal 29 September 2024, dan menghentikan pergerakan penduduk.
Pembatasan pergerakan merupakan salah satu alat utama yang digunakan oleh penjajah Israel untuk menegakkan pendudukannya.
Kelompok hak asasi manusia penjajah Israel, B’Tselem, mengatakan kondisi ini mengakibatkan kehidupan warga Palestina selalu dalam ketidakpastian, sehingga sulit untuk melakukan tugas-tugas sederhana dan merencanakan kehidupan mereka.
“Dan menghambat perkembangan ekonomi yang stabil,” ujar mereka.
Di sisi lain, Paus Fransiskus, saat ditanya pada hari Minggu, tanggal 29 September 2024, waktu setempat, tentang serangan udara penjajah Israel di Lebanon yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, serta warga sipil mengkritik serangan militer yang menurutnya ‘melampaui moralitas’.
Dalam penerbangan kembali ke Roma dari Belgia, dia mengatakan negara-negara tidak boleh bertindak berlebihan dalam menggunakan kekuatan militer mereka.
“Bahkan dalam perang, ada moralitas yang harus dijaga,” ucapnya.
Dia melanjutkan perang tidak bermoral. Tetapi aturan perang memberinya moralitas.
Menanggapi pertanyaan selama konferensi pers di dalam pesawat mengenai serangan terbaru penjajah Israel, Paus menyebutkan pertahanan harus selalu proporsional dengan serangan.
“Saat ada sesuatu yang tidak proporsional, Anda melihat kecenderungan untuk mendominasi yang melampaui moralitas,” ungkapnya.
Baca Juga:
Militer Penjajah Israel Klaim Serangan Udara Menewaskan Kepala Infrastruktur Hamas
Paus Fransiskus sebagai pemimpin 1,4 miliar umat Katolik di dunia, sering menyerukan diakhirinya konflik yang disertai kekerasan, tetapi biasanya berhati-hati untuk tidak terlihat menentukan siapa yang menjadi agresor.
Dia telah berbicara lebih terbuka dalam beberapa minggu terakhir tentang tindakan militer penjajah Israel dalam perang yang berlangsung hampir setahun melawan Hamas.
Dia melanjutkan dia berbicara melalui telepon dengan para anggota paroki Katolik di Gaza setiap hari.
Baca Juga:
Berbicara di PBB, Netanyahu Sebut Penjajah Israel Akan Terus Menyerang Jalur Gaza dan Lebanon
“Para umat paroki bercerita kepada saya mengenai kondisi di lapangan dan juga kekejaman yang terjadi di sana,” pungkasnya. (*/Mey)