Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel mengumumkan bahwa mereka melakukan serangan udara yang menargetkan Ahmed Muhammad Fahd, yang diklaim sebagai kepala infratruktur Hamas, di Suriah selatan.
Militer penjajah Israel mengklaim bahwa serangan udara tersebut menewaskan Ahmed Muhammad Fahd.
Dalam sebuah pernyataan di media sosial X, tentara penjajah Israel mengklaim bahwa Ahmed Muhammad Fahd bertanggung jawab atas peluncuran serangan roket terhadap posisi penjajah Israel di Dataran Tinggi Golan.
Baca Juga:
Berbicara di PBB, Netanyahu Sebut Penjajah Israel Akan Terus Menyerang Jalur Gaza dan Lebanon
Belum ada komentar langsung dari pihak Hamas mengenai klaim penjajah Israel tersebut.
Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan, tentara penjajah Israel mengklaim bahwa pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, telah ‘dihilangkan’ selama operasi yang menargetkan komando pusat Hizbullah yang terletak di bawah sebuah bangunan perumahan di pinggiran selatan Beirut, Lebanon.
Di sisi lain, Hamas menyampaikan pihak mereka berduka atas tewasnya pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyed Hasan Nasrallah, setelah dia terbunuh dalam serangan udara penjajah Israel dan menyatakan bahwa kematinannya hanya akan mengobarkan perang melawan penjajah Israel.
“Kejahatan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pendudukan hanya akan meningkatkan tekad dan kegigihan perlawanan di Palestina dan Lebanon untuk maju dengan segenap kekuatan, keberanian, dan kebanggan mengikuti jejak para syuhada,” ujar mereka.
Hamas menambahkan dan menempuh jalan perlawanan hingga meraih kemenangan dan berakhirnya pendudukan.
Kematiannya adalah pukulan berat untuk Hizbullah yang sedang terpuruk akibat meningkatnya kampanye serangan penjajah Israel.
Hal ini juga adalah pukulan besar untuk Iran, mengingat peran besar yang dimainkannya dalam ‘Poros Perlawanan’ regional yang didukung oleh Teheran.
Hamas menyatakan pihaknya menegaskan kembali solidaritas dan dukungan mutlak mereka kepada saudara-saudara di Hizbullah dan Perlawanan Islam di Lebanon, yang ikut serta dalam pertempuran Banjir Al-Aqsa untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa bersama rakyat mereka dan perlawanan mereka.
Dalam sebuah pernyataan, Jihad Islam, kelompok Palestina lain yang didukung Iran, mengatakan cepat atau lambat, pasukan perlawanan di Lebanon, Palestina, dan kawasan tersebut akan membuat musuh membayar harga atas kejahatannya dan merasakan kekalahan atas apa yang telah dilakukan oleh tangan-tangan berdosanya. (*/Mey)