Internasional, gemasulawesi – Pemukim penjajah Israel kembali menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa.
Menurut laporan, kelompok pemukim penjajah Israel kembali menantang status quo situs suci umat Muslim di Yerusalem Timur yang diduduki pada tanggal 26 Februari 2025 waktu setempat.
Mereka berdoa dan melakukan ritual Talmud dilarang di situs itu berdasarkan perjanjian lama.
Tetapi otoritas penjajah Israel, termasuk menteri sayap kanan dalam pemerintahan Benjamin Netanyahu, semakin menyatakan niat mereka untuk mengambil alih k0mpleks itu dan membangun sinagoge di sana.
Baca Juga:
3 Anak Lagi Dilaporkan Meninggal Akibat Cuaca Dingin yang Parah di Jalur Gaza
Di sisi lain, korban Jalur Gaza mengisahkan serangan penjajah Israel dengan mengatakan keluarga pamannya dibakar sebelumnya.
Militer penjajah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap bagian timur Kota Gaza di Jalur Gaza utara pada bulan Desember 2023 tidak lama setelah gencatan senjata sementara pertama dan pertukaran tawanan berakhir.
Serangan tersebut termasuk serangan terhadap gedung keluarga Juha di daerah Sha’af yang padat penduduk yang bersama dengan lingkungan Shujayea menjadi fokus serangan.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 90 orang.
Baca Juga:
Otoritas Air Palestina dan UNICEF Mulai Operasikan 13 Stasiun Desalinasi Bergerak di Jalur Gaza
Pemantau HAM Euro-Med yang berpusat di Jenewa berbicara kepada para saksi, termasuk seorang penyintas berusia 14 tahun, Liali Juha, yang menyaksikan seluruh keluarga yang tinggal di gedung itu dibakar dan dibunuh oleh bom.
“Apinya begitu besar sehingga keluarga paman saya terbakar di hadapan saya dan tidak ada seorang pun yang menyelamatkan kami,” ujarnya.
Dia menambahkan keluarga pamannya terus berteriak minta tolong dan pamannya menjawab bahwa dia tidak bisa mengeluarkan mereka.
“Langit-langit runtuh menimpa kami dan mereka hanya mampu menggali lubang kecil untuk menjangkau kami. Mereka mulai menghancurkannya dengan palu berat untuk menarik kami keluar dari bawah reruntuhan dan setelah berjuang keras, mereka berhasil melakukannya,” katanya.
Baca Juga:
Penjajah Israel Serang Rumah dan Tanaman Milik Warga Palestina di Utara Jericho
Hingga kini, belum ada tanda-tanda signifikan bahwa penjajah Israel akan mengizinkan tempat perlindungan bergerak masuk ke Jalur Gaza sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata ini. (*/Mey)