Kupas tuntas, gemasulawesi – The Book Thief adalah sebuah film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya penulis Australia yaitu Markus Zusak.
Dirilis pada 3 Oktober 2013, film ini disutradarai oleh Brian Percival dan menampilkan akting luar biasa dari Sophie Nelisse, Geoffrey Rush, Emily Watson, dan Ben Schnetzer.
Cerita film ini berlatar belakang pada masa penjajahan Nazi di Jerman selama Perang Dunia II.
Kisahnya berpusat pada seorang gadis muda bernama Liesel Meminger diperankan oleh Sophie Nelisse.
Setelah kehilangan adiknya dan ibunya, Liesel tinggal bersama pasangan Hans dan Rosa Huberman sebagai orang tua angkatnya.
Kepribadiannya yang penuh antusiasme terhadap buku membawanya pada sebuah perjalanan yang luar biasa.
Saat Hans menyadari bahwa Liesel tidak bisa membaca, ia mulai mengajarnya membaca dan menulis. Buku pertama yang Liesel baca adalah The Grave Digger’s Handbook yang ia ambil dari pemakaman adiknya.
Liesel semakin terobsesi dengan buku dan tidak bisa menahan keinginannya untuk membaca lebih banyak lagi.
Bahkan, ia nekat mencuri buku dari Upacara Pembakaran Buku yang dilakukan oleh Nazi.
Hal ini dilakukan dengan diam-diam, tetapi Hans mengetahuinya.
Namun, Hans memilih untuk merahasiakan perbuatan Liesel ini dan mendukung minatnya pada buku.
Kisah ini semakin berkompleks ketika Liesel bertemu dengan Max Vandenburg, seorang Yahudi yang sedang bersembunyi di rumah Hans untuk menghindari pengejaran Nazi.
Max membawa buku sebagai satu-satunya harta berharganya dan mengembangkan persahabatan yang kuat dengan Liesel.
Max membantu Liesel memahami kekuatan kata-kata dan cerita dalam kehidupan.
Di tengah Perang Dunia II yang semakin memanas, Max harus pergi untuk menyelamatkan nyawanya, dan Hans dipanggil untuk bertugas sebagai tentara.
Liesel dan Rosa harus bertahan di tengah perang yang melanda.
Bagaimana mereka bertahan dan melalui segala cobaan hidup adalah inti dari cerita yang mengungkapkan ketahanan dan kekuatan persahabatan dalam situasi penuh ketidakpastian.
The Book Thief adalah kisah yang mengharukan tentang kekuatan kata-kata, kebaikan manusia, dan keindahan yang bisa ditemukan dalam situasi yang penuh kegelapan.
Film ini berhasil menyentuh hati penonton dengan narasi yang kuat dan latar belakang era yang sulit.
Dengan akting yang mengesankan, film ini menjadi pengalaman yang mendalam dan menginspirasi bagi mereka yang menontonnya. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News