Kupas tuntas, gemasulawesi – Film 6 Days menghadirkan kisah nyata yang menegangkan tentang penyanderaan Kedutaan Besar Iran di London pada tahun 1980.
Dalam kejadian ini, sekelompok individu dari Democratic Revolutionary Front for the Liberation of Arabistan atau DRFLA berhasil menyandera puluhan orang selama 6 hari.
6 Days yang memiliki durasi film sepanjang 1 jam 34 menit, disutradarai oleh Toa Fraser dan skenarionya ditulis oleh Glenn Standring.
Bintang-bintang terkenal seperti Jamie Bell, Mark Strong, Abbie Cornish, dan Martin Shaw turut memeriahkan film ini.
Kejadian dimulai pada tanggal 30 April 1980, ketika enam anggota DRFLA mengepung gedung Kedutaan Besar Iran di London, menyandera setidaknya 26 orang yang berada di dalam gedung tersebut.
Respons pihak berwenang tidak berlangsung lama dimana Special Air Service atau SAS yang dipimpin oleh Rusty Firmin dan Kepala Inspektur Max Vernon bertanggung jawab atas negosiasi dan operasi penyelamatan.
Seorang reporter BBC bernama Katie Addie juga berada di tempat kejadian untuk meliput peristiwa tersebut, yang diminta oleh para penyandera untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada publik.
Salim yang merupakan pemimpin penyandera yang penuh tekanan, menuntut pembebasan 91 tahanan Arab yang ditahan oleh pemerintah Iran sebagai syarat untuk melepaskan sandera.
Meskipun Max Vernon mencoba membantu, ia menjelaskan bahwa negaranya tidak memiliki kekuasaan untuk memaksakan pembebasan tahanan tersebut.
Setelah berbagai negosiasi, Salim memberi tenggat waktu tambahan hingga 48 jam sebelum mengancam akan membunuh sandera jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Di sisi lain, SAS terus menyelidiki penyandera dan gedung kedutaan, mengungkapkan bahwa banyak ruangan telah dipasangi bom.
Mereka mulai merencanakan strategi penyelamatan yang tentunya sangat berisiko tinggi.
Meskipun negosiasi terus berlangsung selama beberapa hari, situasinya semakin memburuk saat seorang sandera tewas karena aksi impulsif seorang anggota DRFLA.
Tidak hanya itu, film 6 Days juga menggambarkan dengan dramatis bagaimana Max dan tim SAS berjuang untuk mengatasi krisis ini dan menyelamatkan sandera dari bahaya yang mengancam.
Ini adalah cerita nyata tentang ketegangan, keputusan berat, dan perjuangan melawan waktu dalam upaya menyelamatkan nyawa orang-orang yang terjebak dalam penyanderaan yang berbahaya ini. (*/Desi)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News