Kupas Tuntas, gemasulawesi – Candi Tridharma merupakan simbol penting dari warisan budaya dan sejarah agama Buddha di wilayah Jawa Barat.
Namun, keadaan Candi Tridharma saat ini sangat berbeda dari masa lalu yang gemilang.
Pada tahun 2000 Candi Tridharma sempat ingin dihidupkan kembali, dengan tujuan menjadikannya kembali sebagai tempat beribadah yang aktif dan pusat kegiatan keagamaan.
Namun, sayangnya proyek ini tidak berjalan sesuai rencana dan sejumlah alasan menghentikan kemajuannya.
Akibatnya, Candi Tridharma sekarang terbengkalai dan terabaikan.
Ini adalah sebuah kerugian besar, karena situs ini memiliki nilai sejarah yang tak ternilai dan potensi untuk menjadi daya tarik budaya dan religius bagi wisatawan dan penduduk setempat.
Baca juga: Rahasia Kesunyian Wisata Sejarah Candi Dwarawati: Pesona Tersembunyi di Tengah Ketenangan Desa Dieng
Sementara alasan pasti mengapa proyek restorasi berhenti mungkin beragam, tetapi dampaknya pada Candi Tridharma sangat jelas terlihat.
Sekarang, candi ini dibiarkan terbengkalai dan memasuki periode ketidakpastian.
Kekuatan alam dan waktu mulai memberikan dampak pada struktur yang pernah indah ini.
Baca juga: Rahasia Kesunyian Wisata Sejarah Candi Dwarawati: Pesona Tersembunyi di Tengah Ketenangan Desa Dieng
Relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah agama Buddha dan ornamen-ornamen artistik yang menghiasi candi semakin lama semakin terkikis dan rusak.
Ini adalah pengingat yang menyedihkan akan pentingnya merawat dan memelihara warisan budaya kita.
Alamat Candi Tridharma berada di Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Meskipun saat ini dibiarkan terbengkalai, situs ini masih memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan wisata sejarah yang menarik.
Dengan perawatan dan perhatian yang tepat, Candi Tridharma dapat dipulihkan ke kejayaannya yang dulu dan menjadi saksi bisu dari masa lalu yang kaya dan bersejarah.
Dalam rangka memahami dan menghargai sejarah dan warisan budaya kita, penting untuk terus memperjuangkan pelestarian situs seperti Candi Tridharma.
Ini adalah tanggung jawab bersama kita untuk memastikan bahwa warisan budaya yang berharga ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang dan tidak hilang ditelan zaman. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News