Kupas Tuntas, gemasulawesi - Pemberi makan burung pintar, Bird Buddy, telah menjadi barang yang populer bagi para pecinta burung.
Perangkat pintar ini tidak hanya mengambil foto dan video burung, tetapi juga dapat mengidentifikasi ribuan spesies.
Sekarang, perusahaan induk Bird Buddy memperluas penawarannya di luar teman-teman berbulu kita.
Kini, anda dapat mengambil gambar lebah, kupu-kupu, dan penyerbuk lainnya yang datang ke halaman anda.
Dilansir dari Tom’s Guide, pada CES 2025, Wonder meluncurkan Petal, kamera luar ruangan Wi-Fi bertenaga surya nirkabel kecil yang dapat mengambil gambar dan video serangga yang berdengung.
Petal memiliki kamera 4K, 12 MP yang terpasang pada "batang" yang fleksibel, sehingga anda dapat meletakkannya di mana saja di halaman anda.
Anda juga bisa mendapatkan "daun" surya opsional, yang akan membantu menjaga baterai kamera tetap terisi.
Petal akan tersedia dalam dua ukuran, dan dapat dilengkapi dengan lensa yang berbeda sehingga anda dapat melihat dari dekat apa pun yang ada di depan kamera.
AI Petal, yang disebut perusahaan sebagai Nature Intelligence, dapat mengidentifikasi makhluk yang beterbangan.
Anda juga dapat berinteraksi dengan chatbot-nya di ponsel anda untuk mempelajari lebih lanjut tentang spesies tersebut.
Jika spesies invasif menyerang tanaman anda — misalnya, belalang yang mengunyah daun Anda — AI akan mengirimkan peringatan kepada anda.
Jika anda tidak memiliki tanah kosong untuk tanaman atau kotak pot, perusahaan itu juga meluncurkan apa yang disebutnya Wonder Blocks.
Wonder Blocks pada dasarnya adalah pot plastik modular seukuran tong sampah kecil.
Blocks dapat dilengkapi dengan bahan untuk menarik berbagai hewan, seperti nampan benih, tempat makan kupu-kupu, atau hotel lebah.
Wonder mengatakan bahwa Petal dan Wonder Base akan tersedia musim semi ini — tepat pada awal bulan Mei — meskipun harganya belum ditetapkan.
Wonder Petal adalah perluasan besar kedua untuk jajaran Bird Buddy; perusahaan itu meluncurkan tempat makan burung kolibri pintar tahun lalu.
Sekarang setelah mencakup persoalan burung, fokus pada serangga tampaknya menjadi langkah logis berikutnya. (*/Armyanti)