Kupas Tuntas, gemasulawesi - Chatbot AI seperti ChatGPT sangat praktis digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tapi anda sebaiknya tidak bergantung padanya untuk setiap tugas.
Ada penggunaan chatbot yang dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan dan berpotensi negatif.
Mempercayai chatbot padahal seharusnya tidak dapat memengaruhi kesehatan mental anda, merusak hubungan anda, atau membuat anda kehilangan uang dan peluang kerja.
Dilansir dari PC Mag, berikut adalah delapan hal teratas yang tidak boleh anda lakukan dengan ChatGPT, atau chatbot apa pun.
1. Melakukan Hal Penting
Setelah anda mulai menggunakan chatbot, mudah untuk menjadikannya kebiasaan.
Tanpa berpikir panjang, anda mungkin menggunakan ChatGPT untuk mendiagnosis masalah medis, mengatur pajak anda, membantu anda mengurai informasi sensitif, atau menjaga kesehatan mental anda.
Meskipun demikian, anda sebaiknya menghindari semua hal di atas atau hal lain yang sebenarnya penting, karena balasan yang salah dari chatbot dapat berdampak serius pada kesejahteraan anda.
Bayangkan anda mengenal seseorang yang cerdas tetapi tidak memiliki keahlian dalam bidang tertentu.
Mereka mungkin bisa diajak bertukar pendapat dan bahkan terkadang bisa benar dalam beberapa hal tertentu.
Tetapi anda tentunya tidak akan pernah mempercayai mereka dibandingkan akuntan, dokter, pengacara, guru, atau para ahli bidang lainnya.
Dengan kata lain, chatbot bisa menjadi alat yang canggih dan serbaguna, tetapi tidak dapat menggantikan penyedia layanan khusus, terutama untuk hal-hal yang sangat penting.
2. Sebagai Asisten Pribadi
Terlepas dari bagaimana perusahaan AI mempromosikan chatbot mereka, chatbot bukanlah asisten pribadi yang hebat.
ChatGPT, misalnya, tidak dapat mengelola jadwal anda, menyetel alarm, atau menerima panggilan.
Bahkan fitur asisten pribadi khusus dari chatbot, seperti Gems Gemini, memiliki keterbatasan serius dan kinerja yang buruk.
Asisten AI Project Mariner Google, misalnya, tidak dapat melakukan banyak tugas (seperti memesan bahan makanan dan mencarikan lowongan pekerjaan) dalam pengujian.
Tentu saja, anda dapat mengalihkan beberapa hal yang seharusnya dilakukan asisten pribadi ke chatbot, seperti menjawab pertanyaan atau menyusun rencana perjalanan.
Namun, secara umum, ChatGPT tidak terlalu bermanfaat sebagai asisten pribadi.
Anggap chatbot seperti alat yang dapat anda gunakan untuk mencapai tujuan tertentu, alih-alih sebagai pemecah masalah yang komprehensif.
3. Menjawab Email
ChatGPT dan alat AI lainnya memang dapat membantu anda menjadi penulis yang lebih baik, tetapi anda tidak disarankan menggunakannya sebagai juru tulis pribadi.
Konten AI semakin tersebar luas setiap hari, dan orang-orang semakin memperhatikannya.
Jika nada, gaya, atau pilihan kata dalam email anda menunjukkan tanda-tanda AI, hal itu dapat membuat komunikasi anda terasa impersonal.
Hal ini tidak masalah jika anda hanya mengonfirmasi kehadiran dalam rapat atau sesuatu yang relatif tidak penting, tetapi anda mungkin tidak membutuhkan AI dalam situasi tersebut.
Jika anda tidak ingin memberikan kesan yang salah, menulis email sendiri selalu merupakan cara terbaik.
4. Mencari Pekerjaan Baru
Mencari pekerjaan bisa sangat melelahkan, jadi masuk akal untuk memanfaatkan apa pun yang anda miliki untuk membuat pengalaman tersebut sedikit lebih mudah.
Anda tentu saja dapat meminta ChatGPT untuk mencarikan pekerjaan, tetapi itu seharusnya hanya langkah awal.
Chatbot tidak unggul dalam menganalisis setiap situs yang menawarkan lowongan pekerjaan, dan ia tidak pandai mengidentifikasi pekerjaan yang sesuai dengan keahlian spesifik anda.
Jika Anda mencari pekerjaan baru, sebaiknya gunakan Indeed dan LinkedIn.
5. Menulis Surat Lamaran atau Resume Anda
Sama seperti menggunakan chatbot untuk menjawab email anda, menggunakannya untuk menyusun resume atau menulis surat lamaran dapat menghasilkan hasil yang kaku.
Berapa pun informasi yang anda berikan, AI tidak memiliki pengalaman dan keterampilan yang anda miliki, sehingga tidak bisa mempromosikan pengalaman anda dengan cukup baik.
Oleh karena itu, banyak ahli menyarankan untuk tidak menggunakan AI untuk menulis surat lamaran atau resume.
Chatbot dapat membantu anda memformat, merencanakan, dan menyusun surat lamaran dan resume anda, tetapi tidak untuk menulisnya dari awal.
6. Mengerjakan PR
Untuk PR berupa tugas-tugas kreatif, konten AI mudah ditangkap dengan alat deteksi atau dikenali dengan pembacaan sepintas.
Badan akademik semakin agresif dalam mendeteksi AI sehingga bahkan siswa jujur yang mengerjakan tugasnya sendiri pun terkadang menghadapi tuduhan penggunaan AI yang tidak tepat.
Untuk PR dalam matematika dan sains, chatbot sering kali salah, jadi meminta ChatGPT mengerjakan PR anda tentu saja tidak akan banyak manfaatnya.
7. Mengelola Pembelanjaan
Memikirkan apa yang akan dibeli bisa sangat merepotkan, tetapi tetap penting untuk memastikan anda membelanjakan uang dengan bijak.
Untungnya, panduan belanja untuk hampir semua topik yang bisa dibayangkan tersedia berlimpah dari para pengulas berpengalaman.
Chatbot tidak sebaik itu dalam menyarankan barang untuk anda beli.
Baik anda menggunakan fitur belanja ChatGPT, Vision Match Gemini, atau yang serupa, fitur-fitur ini tidak selalu memberikan saran yang baik.
Selain itu, tidak selalu jelas dari mana chatbot mendapatkan sarannya.
8. Memenangkan Argumen
Anda tidak dianjurkan menggunakan ChatGPT untuk mendukung klaim anda dalam sebuah argumen, karena hal itu dapat menyebabkan masalah.
Chatbot adalah mesin bias konfirmasi, jadi jika ada bagian dari pertanyaan anda yang menunjukkan suatu sudut pandang, chatbot akan berusaha keras untuk memvalidasi anda, meskipun seharusnya tidak.
Bayangkan membuka ChatGPT untuk meminta pendapat tentang pertengkaran dengan teman atau orang terkasih.
Kemungkinan besar, ChatGPT akan setuju dengan anda, meskipun sebenarnya anda salah, dan hal itu dapat menyebabkan perselisihan yang tidak perlu. (*/Armyanti)