Kupas Tuntas, gemasulawesi – Telur merupakan salah satu makanan yang paling banyak manfaatnya apabila di konsumsi dan juga bergizi. Selain hemat dan praktis, telur juga bisa dibuat menjadi berbagai masakan yang enak.
Meski telur biasanya dimakan matang atau setengah matang, sebagian orang memakan telur mentah karena diyakini memiliki manfaat gizi yang lebih baik, pertanyaannya, apakah aman konsumsi telur mentah?
Telur mentah terbukti mengandung lebih banyak vitamin D, kolin, biotin, dan seng daripada telur matang. Karena proses memasaknya bisa menghilangkan beberapa nutrisi.
Namun, mengkonsumsi telur mentah, terutama jika telur dibesarkan atau dikemas dengan cara yang tidak sehat, dapat meningkatkan risiko tertular infeksi bakteri Salmonella. Bakteri ini biasanya ditemukan pada kulit telur, tetapi terkadang juga dapat masuk ke dalam telur melalui celah-celah kecil yang tidak terlihat. Berikut adalah risiko mengonsumsi telur mentah
- Memperlambat serapan biotin
Biotin adalah vitamin B yang dikenal sebagai vitamin B7 yang merupakan jenis vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terlibat dalam produksi glukosa dan asam lemak oleh tubuh. Kuning telur merupakan sumber biotin yang baik, sedangkan putih telur mengandung protein yang disebut avidin.
Ketika telur dimakan mentah, penyerapan biotin akan terhambat karena avidin dan biotin saling mengikat.Saat telur dipanaskan, avidin rusak. Namun, ini bukan masalah besar. Ketika avidin rusak, sistem pencernaan dapat menyerap biotin dengan baik.
- Memperlambat serapan protein
Telur adalah salah satu sumber protein dan asam amino terbaik.Sayangnya, mengonsumsi telur mentah bisa mengurangi penyerapan protein berkualitas ini. Protein dalam telur yang dimasak lebih mudah dicerna. Meskipun protein lebih baik diserap oleh telur yang dimasak, beberapa nutrisi lain mungkin sedikit berkurang dengan memasak, termasuk vitamin A, vitamin B5, fosfor dan kalium.
- Kontaminasi bakteri
Perhatian utama yang timbul dari konsumsi telur mentah atau setengah matang adalah infeksi bakteri salmonella.Bakteri Salmonella yang biasanya di temukan pada kulit telur dan dalam telur Ketika mereka masuk ke dalam tubuh, bakteri dapat menyebabkan keracunan. Gejala keracunan makanan antara lain kram perut, diare, mual, demam, dan sakit kepala. Gejala ini biasanya muncul 6 hingga 48 jam setelah makan dan dapat berlangsung selama 3 hingga 7 hari. (*)
