Nasional, gemasulawesi – Biaya haji tahun 2023 diperkirakan akan naik karena kenaikan tarif akomodasi dan hotel di Makkah dan Madinah.
Dalam keterangan resminya, Amphuri mengatakan bahwa kenaikan tarif hotel disebabkan tingginya okupansi penginapan di Tanah Suci yang masih tersedia selama musim haji.
Dalam surat edaran nomor 1777/DPP-Amphuri/XII/2022, pendudukan yang padat berdampak signifikan, terutama bagi jemaah haji dan umrah, termasuk dari Indonesia.
Baca: Pemerintah Indonesia Sudah Memberangkatkan 5.945 Jemaah Haji
Amphuri saat ini sedang menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi kenaikan biaya haji dan umrah yang kemungkinan akan meningkat di tahun 2023, antara lain:
- Laporkan kondisi terkini kepada calon jemaah Umrah dan Haji dan pertimbangkan untuk membuat keputusan terbaik
- Terbuka penuh bagi jemaah haji jika ada tambahan kewajiban membayar haji dan umrah.
- Atur sosialisasi dengan jemaah terlebih dahulu jika ada perubahan tempat tinggal
- Mengadakan sosialisasi terlebih dahulu dengan jemaah jika ada perubahan rencana, baik keberangkatan maupun di Tanah Suci, agar jemaah merasa aman, nyaman dan menyenangkan
- Selalu menjaga kontak dengan jamaah terkait perkembangan di Arab Saudi
- Penyelenggara terikat untuk menawarkan program tersebut dengan ikrar baru yang disetujui jamaah.
Baca: Ribuan Jamaah Calon Haji Sulawesi Tengah Batal Berangkat
Amphuri mengatakan kenaikan tarif tinggal di Arab Saudi karena tingginya jumlah jamaah haji maupun umrah tahun ini. Menurut mereka, hal itu merupakan dampak dibukanya kembali Tanah Suci setelah ditutup beberapa waktu lalu akibat pandemi COVID-19.
Selain itu, libur panjang di banyak negara dan antusiasme umat Islam ibadah haji akhir-akhir ini juga menjadi faktor penentu lainnya.
Selain itu, akomodasi di Arab Saudi Arabia memiliki tempat baru kebijakan terkait pemesanan grup dengan total maksimum €60 saja. (*/KSD)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News