Kupas Tuntas, gemasulawesi – Masuk Ramadhan rasanya kurang lengkap kalau takjil nya bukan cincau, tapi bagaimana sebenarnya asal usul cincau itu?
Asal usul cincau tidak jelas dan masih diperdebatkan oleh para ahli. Beberapa sumber menyebutkan bahwa cincau pertama kali ditemukan di China pada zaman Dinasti Tang (618-907 M).
Baca Juga : 2 Resep Takjil Cincau ini Bikin Segar Buka Puasamu
Kemudian, minuman ini menyebar ke seluruh Asia Tenggara melalui perdagangan dan migrasi manusia.
Di Indonesia, cincau dikenal sebagai minuman tradisional yang populer terutama di daerah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Baca Juga : Kenikmatan Mie Glosor Takjil Bogor, Hanya Ada Saat Ramadhan
Pengaruh budaya lokal dan ketersediaan bahan-bahan lokal membuat cincau memiliki variasi dan rasa yang berbeda di setiap negara, termasuk di Indonesia.
Cincau biasanya disajikan bersama dengan gula merah dan santan, atau dicampur dengan es untuk memberikan sensasi segar yang lebih nikmat.
Baca Juga : Semarak Ramadhan, Karang Taruna Desa Taccorong Bagi-Bagi Takjil
Kata “cincau” sendiri berasal dari bahasa Hokkian, yaitu “sienchau” (Hanzi: 仙草, pinyin: xiancao), yang umumnya diucapkan oleh orang Tionghoa di Asia Tenggara.
Sejarah pasti kapan cincau menjadi takjil Ramadhan di Indonesia tidaklah jelas.
Namun, konsumsi cincau sebagai minuman segar sudah populer di Indonesia sejak lama, bahkan sebelum zaman kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga : Kemendag Pastikan Pasokan Bapok Jelang Ramadhan Terkendali
Pada saat bulan puasa Ramadhan, cincau sering dijadikan sebagai salah satu takjil yang disantap setelah berbuka puasa.
Di Indonesia, terdapat dua jenis cincau yaitu cincau hitam dan cincau hijau.
Cincau hitam sering ditemukan di negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Korea, dan beberapa negara Asia Tenggara.
Baca Juga : Puntung Api Rokok Memicu Kebakaran Rumah Warga di Bogor
Sementara itu, cincau hijau diproduksi secara luas oleh masyarakat Indonesia, terutama di daerah Bandung, Bogor, dan kota-kota lain di Jawa Barat.
Cincau yang banyak digunakan sebagai bahan dasar minuman kesehatan karena khasiatnya yang menyejukkan dan meredakan panas dalam.
Di Bogor, Es Cincau Siliwangi menjadi pilihan populer dengan sajian santan encer, gula merah cair atau sirup cocopandan, es serut, dan harga terjangkau sebesar Rp 6.000 per porsi.
Kedai Es Cincau Siliwangi terletak di Jalan Siliwangi, Sukasari, Bogor, bersebrangan dengan Asinan Sedap Gedong Dalam. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News