Berita Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Rusdy Mastura, Gubernur Sulawesi Tengah, dorong semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, agar kolaborasi untuk tekan stunting di daerah tersebut.
Hal itu diungkapkan Rusdy Mastura usai melantik dan mengambil sumpah Bunda Peduli Stunting di Palu, Senin 3 Oktober 2022.
“Kerja sama dan komitmen kami adalah kunci keberhasilan pengurangan jumlah tengkes, seperti yang ditunjukkan oleh pemerintah pusat,” ucap Rusdy Mastura.
Ia meminta Bunda Peduli Stunting untuk melibatkan sepenuhnya Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten/Kota yang menjadi tempat lokus, karena penanganan stunting tidak bisa dilakukan selain oleh OPD pengampuh.
Oleh karena itu, bunda peduli stunting melalui TP-PKK sebaiknya meningkatkan program pencegahan dengan selalu meningkatkan koordinasi lintas sektor.
“Upaya pencegahan tersebut dilakukan sebagai langkah mempersiapkan generasi Sulawesi Tengah selama 1.000 hari pertama kelahiran menjadi generasi yang cerdas, produktif, sejahtera dan mandiri,” kata Rusdy.
Menurut data Survei Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Sulawesi Tengah menempati urutan ke-8 secara nasional dengan angka stunting tinggi 29,7%. Begitu pula dengan “wasting” 9,4% yang membuat Sulawesi Tengah masuk dalam kategori gizi kronis akut.
Vera Rompas Mastura, Bunda Peduli Stunting Sulawesi Tengah, mengatakan pihaknya akan mempercepat upaya intervensi melalui tujuh komitmen yang ditandatangani bersama.
Selain itu, ketua TP-PKK di tingkat kabupaten/kota yang juga akan berperan sebagai Bunda Peduli Stunting dan diharapkan menjadi garda terdepan dalam menerapkan langkah-langkah strategis untuk mengurangi risiko kekerdilan anak karena kekurangan gizi kronis.
Baca: Kebakaran di Makassar Masih Tinggi, September 120 Kasus
Vera mengatakan, dampak stunting terhadap tinggi dan berat badan anak jauh di bawah rata-rata untuk usianya, membuat anak mudah sakit dan efek terburuknya bisa berakibat kematian di usia dini.
Ia juga meminta kepada gubernur untuk dapat menjamin bahwa anggaran penanganan stunting tersedia dan dimaksimalkan sehingga tidak ada halangan untuk kegiatan apapun dengan OPD kolaborasi untuk tekan stunting.
“Kami juga akan bekerja sama dengan kader Posyandu untuk melakukan aksi percepatan pemberian makanan tambahan kepada bayi dan ibu hamil agar selalu terjamin ketahanan pangannya,” pungkas Vera. (*Dn/Ikh)
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News