Nasional, gemasulawesi – Laksamana Yudo Margono, selaku Panglima TNI, telah mengumumkan bahwa status di Papua kini dinaikkan menjadi “siaga tempur” menyusul terjadinya serangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berujung pada tewasnya seorang prajurit TNI.
Dalam siaran pers yang direkam di Timika, Papua, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberikan gambaran mengenai situasi terkini, terutama di beberapa wilayah tertentu, memerlukan perubahan status menjadi operasi siaga tempur.
Baca Juga : Empat Prajurit TNI di Sulawesi Tenggara Dapat Hadiah Umroh
“Status ini sama dengan yang diterapkan di wilayah Natuna, di mana TNI melaksanakan operasi siaga tempur laut,” sebutnya.
Namun, di Papua, status siaga tempur diterapkan di wilayah darat.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa peningkatan status hanya diberlakukan di beberapa daerah yang dianggap memiliki tingkat kerawanan yang tinggi.
Baca Juga : TNI AL Koarmada II Kirim Bantuan Untuk Korban Gempa Mamuju
Ia menjelaskan, tujuan dari peningkatan status ini adalah untuk membangkitkan semangat dan kesiapan para prajurit dalam menghadapi situasi yang sulit dan mengamankan daerah tersebut.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan, selama ini TNI telah menerapkan pendekatan lunak atau “soft approach” dalam menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Marthens.
Baca Juga : Panglima Perang Lawan Covid 19 Seharusnya Bukan Menteri
Selama ini, TNI menggunakan pendekatan yang lebih humanis melalui metode komunikasi sosial dan operasi teritorial dalam menangani situasi di Papua.
Meski begitu, metode ini dinilai kurang efektif dalam menangani situasi eskalasi konflik di beberapa wilayah di Papua.
Baca Juga : Hari Ini, Calon Panglima TNI Jalani Uji Kelayakan Dan Kepatutan
Hal ini tercermin dari peristiwa serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna di Distrik Mugi-Mam, Nduga, Papua pada tanggal 15 April 2023.
Satu prajurit tewas dan empat lainnya mengalami luka akibat tembakan yang diterima.
Menurut Yudo, pasukan tersebut awalnya melakukan patroli untuk mencari keberadaan pilot Susi Air, Philip Mark Marthens, dengan harapan bisa bernegosiasi untuk membebaskannya.
Baca Juga : Petinggi Demokrat Syarif Hasan Jagokan Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI
Namun, pasukan tersebut justru ditembaki oleh KKB.
Ditingkatkannya status operasi di Papua, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan TNI tidak akan mengalihkan strategi dan pendekatan yang telah diterapkan di wilayah tersebut.
TNI tetap akan menggunakan pendekatan yang lebih santun dalam menangani konflik di Papua.
Peningkatan status operasi hanya bertujuan untuk memastikan kesiapan para prajurit dalam menghadapi situasi yang sulit.
Selain itu, Yudo juga menegaskan bahwa TNI tidak akan menambah jumlah prajurit yang ditempatkan di Papua, melainkan hanya akan melakukan rotasi pasukan untuk menggantikan pasukan yang telah ditugaskan sebelumnya. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News