Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Menparekraf, Sandiaga Uno, dikabarkan menjadi narasumber dalam acara Investor Daily Roundtable yang bertemakan Dinamika Pajak Hiburan dan Investasi Industri Parekraf.
Dalam acara tersebut, Menparekraf, Sandiaga Uno menyampaikan jika target kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada tahun 2023 mencapai 11,7 juta orang.
Menurut Menparekraf, Sandiaga Uno, peningkatan jumlah wisatawan mancanegara memperlihatkan potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia dalam sektor industri pariwisata.
“Karena itu, untuk memaksimalkan manfaat dari tingginya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ini, kerja sama antara pemerintah, swasta dan juga masyarakat diperlukan,” katanya.
Sandiaga menerangkan jika ekonomi kreatif memberikan kontribusi yang besar ke GDP.
“Sementara itu, untuk posisi, Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat dan juga Korea Selatan,” paparnya.
Sandiaga menyatakan jika Indonesia sekarang telah berada di posisi tiga.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno menegaskan pentingnya melakukan diversifikasi pusat tujuan pariwisata dengan menggerakkannya ke daerah-daerah yang lain.
Sandiaga kemudian mencontohkan upaya untuk menyebarkan pusat wisata dari Bali sebelah selatan ke Bali barat dan juga Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca Juga:
Pemilu Tahun 2024, KPU Sebut 35 Orang Panitia Ad Hoc Meninggal Dunia dan 3909 Sakit atau Kecelakaan
Diketahui jika acara yang dihadiri oleh Menparekraf tersebut juga dipandu langsung oleh Enggartiasto Lukita yang merupakan Executive Chairman B-Universe.
Selain Sandiaga Uno, para pengusaha dan juga para stakeholders industri pariwisata juga hadir.
Menurut laporan, berbagai hal yang menarik dibahas dalam acara tersebut, seperti pajak hiburan yang diketahui menuai polemik di masyarakat.
Baca Juga:
Kasus Pungli, Sekjen KPK Akan Segera Eksekusi Putusan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi
Sandiaga menuturkan jika untuk polemik tersebut ada di satu pasal.
“Pasal yang dimaksud mencakup pada usaha diskotek, karaoke, klub malam, mandi uap atau spa, serta bar yang sebenarnya harus dipisahkan dari kategori industri hiburan,” ujarnya.
Sandiaga Uno menerangkan jika dalam hal tersebut, pemerintah perlu untuk melakukan sinergi dengan dunia usaha.
Baca Juga:
Harga Beras Naik, Presiden Jokowi Sebut Merupakan Dampak dari Krisis Pangan yang Melanda Dunia
“Hal tersebut dikarenakan ekonomi Indonesia sekitar 90% digerakkan oleh dunia usaha,” jelasnya.
Sandiaga Uno memaparkan jika untuk itu, pemerintah Indonesia perlu untuk memberikan sebuah iklim pengusaha uang kondusif untuk para pelaku usaha di Indonesia yang sejalan dengan paket-paket kebijakan yang ada. (*/Mey)