Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 26 Februari 2024 hari ini, diketahui jika Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet paripurna yang dihadiri para pimpinan kementerian dan juga lembaga di Istana Negara.
Dalam sidang kabinet paripurna tersebut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya untuk menjaga kenyamanan dan juga ketenangan masyarakat Indonesia menjelang Ramadhan serta Idul Fitri mendatang.
Menurut Presiden Jokowi, mengingat bulan Maret telah memasuki bulan Ramadhan dan bulan April adalah perayaan Idul Fitri, maka dia meminta seluruh kementerian dan lembaga yang terkait agar waspada dan juga memastikan masyarakat Indonesia seluruhnya dapat beribadah dengan khusyuk serta tenang.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menyinggung tentang peran pemerintah dalam memastikan ketenangan dalam beribadah untuk seluruh masyarakat, khususnya dengan melalui pengawasan ketersediaan stok pangan dan juga stabilitas harga.
Presiden Jokowi meminta terutama untuk bahan pokok untuk dijaga ketersediaannya dan juga stabilitas harganya.
“Juga saya meminta percepatan pembagian seluruh paket perlindungan sosial serta jaringan sosial,” katanya.
Baca Juga:
Potensi Perbedaan Awal Ramadhan, PBNU dan Muhammadiyah Himbau Masyarakat untuk Saling Menghormati
Permintaan lainnya yang disampaikan oleh Presiden Jokowi adalah terkait dengan infrastruktur dan moda transportasi untuk mudik dipersiapkan dengan baik.
Di sidang kabinet paripurna tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan rencana kerja pemerintah serta kebijakan fiskal pemerintah tahun 2025 nantinya akan menjadi jembatan untuk mengakomodasi program-program yang dicanangkan oleh presiden berikutnya dan menjaga keseimbangan pembangunan.
Kepala Negara menyatakan meskipun menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU terkait pemilu, RAPBN 2025 harus dipersiapkan dengan memperhatikan hasil pilpres tahun 2024.
Baca Juga:
Apresiasi Kiprah GMKI Selama 74 Tahun, Menpora Sebut Pemuda Harus Mampu Jadi Agen Perubahan
“Hal ini dikarenakan yang akan menjalani RAPBN 2025 adalah presiden terpilih berikutnya,” ujarnya.
Sedangkan mengenai fiskal tahun 2025, Presiden Jokowi menekankan perlunya untuk memberikan dukungan terhadap transformasi ekonomi yang selama ini telah berlangsung selama 10 tahun terakhir.
Untuk konteks kerangka ekonomi makro tahun 2025, Presiden Jokowi menyampaikan perlunya respons terhadap ketidakpastian ekonomi global.
“Menjaga kehati-hatian, namun, tetap optimis dan juga kredibel dalam menentukan menetapkan target pertumbuhan,” tegasnya. (*/Mey)