Nasional, gemasulawesi – Pria asal Depok ini menjadi sorotan publik setelah video dirinya terlibat pertengkaran dengan seorang warga negara Malaysia viral di media sosial.
Diketahui pria asal Depok yang terlibat pertengkaran dengan warga Malaysia tersebut merupakan Abdul Rozak, yang dikenal sebagai Ayah Ojak, ayah dari pedangdut terkenal Ayu Ting Ting.
Insiden pertengkaran dengan warga Malaysia tersebut terjadi saat Ayah Ojak menjalankan ibadah haji di tanah suci Makkah.
Video yang merekam momen tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @novidesta dan telah ditonton lebih dari 1,7 juta kali.
Dalam video yang viral tersebut, terlihat Ayah Ojak sedang berada di sebuah tempat yang tampak seperti area makan.
Ia mengenakan topi hitam, baju muslim berwarna senada, dan sarung.
Terlihat Ayah Ojak tampak sangat marah dan menunjuk-nunjuk lawan bicaranya sambil berkata, "Jangan menghina negara saya ya, saya ini Indonesia."
Ayah Ojak kemudian dilerai oleh seorang pria yang berada di sekitarnya. Ia menekankan bahwa di Indonesia juga banyak orang yang sukses, bukan hanya di Malaysia.
"Banyak orang sukses di Indonesia, bukan cuma di Malaysia," tambahnya dengan nada tegas.
Umi Kalsum, istri Ayah Ojak, juga terlihat dalam video tersebut mendukung suaminya. Ia ikut berteriak dan menantang jemaah Malaysia tersebut.
"Yang belanja di Malaysia itu siapa? Banyak orang Indonesia!" seru Umi Kalsum, memperlihatkan kemarahannya terhadap penghinaan yang ditujukan kepada negaranya.
Akun @novidesta, yang mengunggah video tersebut, menjelaskan bahwa Ayah Ojak marah karena jemaah Malaysia menyebut Indonesia sebagai negara miskin.
Perkelahian antara Ayah Ojak dan jemaah Malaysia ini pun memicu perdebatan di media sosial.
Banyak netizen yang mengkritik sikap Ayah Ojak, namun tidak sedikit pula yang mendukungnya dan memahami kemarahannya atas penghinaan terhadap Indonesia.
Sebagian besar merasa bahwa Ayah Ojak berhak untuk marah karena penghinaan terhadap negara adalah hal yang tidak dapat ditoleransi.
Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa situasi tersebut seharusnya dapat diselesaikan dengan cara yang lebih bijaksana dan damai, mengingat konteksnya adalah pelaksanaan ibadah haji. (*/Shofia)