Buntut Viralnya Aksi Remaja Menghina Palestina Saat Makan di Restoran, SMPN 216 Jakarta Buka Suara dan Tegaskan Hal Ini

Begini penjelasan SMPN 216 Jakarta usai video remaja yang diduga siswanya menghina Palestina viral di media sosial.
Begini penjelasan SMPN 216 Jakarta usai video remaja yang diduga siswanya menghina Palestina viral di media sosial. Source: Foto/ Instagram @smpn_216

Nasional, gemasulawesi - Sebuah peristiwa yang memicu perdebatan di media sosial telah terjadi di Jakarta.

Di mana sejumlah remaja terlihat dalam sebuah video di sebuah restoran cepat saji di Jakarta, dengan adegan yang menggambarkan seolah-olah mereka sedang makan darah dan tulang anak Palestina. 

Video para remaja di Jakarta ini kemudian menimbulkan kecaman dan kehebohan di platform sosial.

Diduga remaja yang melakukan aksi seolah menghina Palestina itu adalah murid dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 216 Jakarta.

Baca Juga:
Ungkapkan Keluhan, Orang Tua dari Ratusan Tentara Penjajah Israel Menulis Surat Kemarahan Menuduh Pemerintah Mengkhianati Warga Negara

Menyikapi hal ini, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 216 Jakarta memberikan klarifikasi resmi melalui akun Instagram sekolah dan mengungkapkan beberapa poin penting terkait peristiwa tersebut:

Konteks Waktu dan Tempat: Kejadian dalam video terjadi di luar jam sekolah, tepatnya pada hari Minggu siang, tanggal 9 Juni 2024. 

Ini berlangsung setelah para remaja kembali dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji.

Identitas Individu: Diluruskan bahwa keempat individu yang muncul dalam video bukanlah siswa SMPN 216 Jakarta.

Baca Juga:
Telah Menandatangani Deklarasi Bersama, Palestina dan Barbados Dikabarkan Secara Resmi Menjalin Hubungan Diplomatik

Penyebab Video: Perekaman, unggahan, dan akun instastory yang terkait dengan video berasal dari salah satu siswa kelas 9 SMPN 216 Jakarta, yang juga merupakan teman dari individu dalam video.

Kecaman Terhadap Aksi: Pihak sekolah menyatakan kekecewaan dan mengutuk tindakan yang terdapat dalam video tersebut.

Tindakan Tegas: Sekolah telah mengambil tindakan dengan memanggil siswa bersangkutan beserta orang tua, serta mendesak mereka untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf kepada pihak yang dirugikan oleh peristiwa tersebut.

Komitmennya terhadap Nilai-Nilai Positif: Pihak sekolah kembali menegaskan komitmen mereka dalam mendidik siswa dengan nilai-nilai toleransi dan menghormati perbedaan.

Baca Juga:
Meningkatkan Serangan, 6 Warga Palestina Dikabarkan Dibunuh Pasukan Penjajah Israel di Desa Kafr Dan Dekat Jenin

Dengan klarifikasi ini, SMPN 216 Jakarta berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada masyarakat tentang kejadian tersebut, sekaligus menegaskan bahwa sekolah berada dalam jalur yang benar dalam menangani masalah ini sesuai dengan nilai-nilai etika dan moral yang dijunjung tinggi.

Namun unggahan klarifikasi itu justru menuai beragam komentar netizen yang masih merasa tidak puas.

“Walau di luar jam sekolah, tatakrama dan pola pikir seharusnya tetap sama seperti saat di dalam jam sekolah. Terkait dengan masalah Palestina, ini bukan hanya tentang toleransi, tetapi lebih kepada masalah kemanusiaan. Tidak diperlukan agama tertentu untuk memahami penderitaan rakyat Gaza. Yang penting, kita menjadi manusia yang memiliki hati dan empati,” tulis akun @aan***.

Tak sedikit dari mereka yang meminta tindakan tegas dari pihak sekolah.

Baca Juga:
Sebagai Implementasi dari Arahan Presiden, AHY Ungkap Kementerian ATR Saat Ini Telah Berhasil Mendaftar 113,3 Juta Bidang Tanah

“Tolong ditindak tegas siswi yang bersangkutan. Kami menunggu kebijakannya ya. Di saat kami semua mungkin gak sanggup melihat setiap yang terjadi di sana mereka dengan ringannya menjadikan bercandaan nauzubilahiminzaliq,” tulis akun @okk***. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Pilkada Jakarta, Pakar Sebut Potensi Menang Anies Baswedan Besar Jika Koalisi PDI P dan PKS Terwujud

Menurut pakar, kesempatan Anies Baswedan untuk memenangkan Pilkada Jakarta besar jika koalisi antara PKS dengan PDI P terlaksana.

Bikin Heboh! Viral Aksi Anggota Dishub DKI Jakarta Palak Sopir Mobil Pikap di Jalan Daan Mogot, Ancam Hal Ini Jika Tak Diberi Uang

Aksi Petugas Dishub DKI Jakarta yang memeras sopir pikap di Jalan Daan Mogot hingga memberikan ancaman ini viral di media sosial.

Tuai Pro dan Kontra! Viral Aksi Pengendara Motor Gores Mobil yang Parkir Sembarangan di Pinggir Jalan Pasar Rebo Jakarta Timur

Aksi pengendara motor yang menggores mobil yang parkir sembarangan di pinggir jalan Pasar Rebo, Jakarta Timur, viral hingga tuai pro kontra.

Sayidah Nailaturahman, Siswi SMAN 61 Jakarta Ini Dilaporkan Hilang Sejak 4 Hari Lalu, Polisi Bagikan Ciri-Ciri Fisiknya

Polisi jelaskan ciri-ciri Sayidah Nailaturahman, seorang siswi SMAN 61 Jakarta yang dilaporkan hilang sejak empat hari lalu dari rumahnya.

Terkait Pilkada DKI Jakarta, Gerindra Akui Melirik Kaesang Pangarep Sebagai Calon Wakil Gubernur

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra mengakui melirik Kaesang Pangarep sebagai calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;