Nasional, gemasulawesi – Tim Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan atau Adwil Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri dikabarkan menemui delegasi Tiongkok dan sejumlah perusahaan besar Tiongkok yang bergerak di bidang fire safety.
Diketahui jika pertemuan tersebut digelar di Guanzhou, Cina, pada tanggal 17 Juni 2024.
Di sisi lain, delegasi Tiongkok yang ditemui oleh Kemendagri terdiri dari Ministry of Emergency Management atau China Fire an Rescue dan pimpinan Confederation of Fire Protection Association Asia.
Dalam keterangannya hari ini, 28 Juni 2024, Plh. Sesditjen Bina Adwil, Mey Rany Wahida Utami, yang mewakili delegasi RI mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat dan memperluas hubungan kerja sama antara RI dengan Tiongkok di bidang teknologi dan manajemen penanggulangan kebakaran.
Dalam kesempatan tersebut, Rany berkesempatan memperkenalkan kebijakan, tantangan dan perkembangan dalam penanggulangan kebakaran di Indonesia.
“Secara regulasi dilaksanakan oleh Kemendagri,” katanya.
Dikutip dari Antara, dia menyatakan salah satu fokus Kemendagri adalah meningkatkan pelayanan kebakaran di daerah dengan melalui kerja sama internasional.
“Terutama dalam hal peningkatan kapasitas SDM dan juga infrastruktur pemadam kebakarn,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan salah satu strategi Kemendagri dalam mengoptimalkan pelayanan kebakaran di daerah adalah dengan melalui kerja sama dengan negara-negara sahabat.
“Khususnya dalam bidang sarana-prasarana pemadam kebakaran dan juga peningkatan kapasitas SDM,” tuturnya.
Rany menyatakan dengan dilakukannya pertemuan ini, diharapkan akan menghasilkan hasil yang baik dalam penanggulangan kebakaran di Indonesia.
Sebelumnya, di awal bulan Juni lalu, Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan menginginkan semakin banyak kota-kota di Indonesia yang melakukan kerja sama dengan konsep sister city dengan kota-kota di Tiongkok untuk pengembangan berbagai sektor.
Menurutnya, Indonesia dan Tiongkok mempunyai kemiripan dalam sejumlah hal.
Puan juga menilai Tiongkok adalah negara yang tetap menjunjung kebudayaan saat kondisi perekonomian meningkat.
Dia menerangkan oleh karena itu, pihaknya mendukung kerja sama di berbagai bidang antara Tiongkok dan Indonesia. (Antara)