Nasional, gemasulawesi - Detik-detik kecelakaan beruntun yang menimpa rombongan bus MAN 1 Jepara di daerah Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, telah menjadi viral di media sosial.
Video yang merekam insiden tragis ini memperlihatkan beberapa bus pariwisata Rimba Raya dari MAN 1 Jepara yang sedang melakukan perjalanan menuju Bali untuk study tour, terlibat dalam kecelakaan beruntun yang menghebohkan.
Peristiwa ini terjadi di kawasan Mijen, Demak, ketika bus Rimba Raya paling depan diduga berhenti mendadak lantas menyebabkan beberapa bus di belakangnya tidak dapat menghindar dan berujung pada tabrakan berturut-turut.
Video detik-detik kejadian tersebut tersebar dengan cepat di berbagai platform media sosial, seperti Instagram dan Twitter, menciptakan gelombang diskusi dan perhatian publik yang besar.
Menanggapi kejadian ini, manajemen PO Rimba Raya mengeluarkan klarifikasi resmi.
Dalam pernyataan tersebut, pihak manajemen menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang terdampak oleh kecelakaan tersebut.
"Kami atas nama manajemen PO. Rimba Raya mohon maaf atas musibah laka lantas beruntun yang menimpa armada kami dan perusahaan Otobus lain, seperti pada video yang tersebar luas pada akun-akun media sosial yang kita ketahui," demikian bunyi pernyataan tertulis melalui akun Instagram @busrimbaraya.
Manajemen PO Rimba Raya juga menjelaskan kronologi kejadian kecelakaan.
"Rombongan tersebut merupakan rombongan 10 unit armada bus yang sedang berangkat menuju Bali dengan kawalan petugas Patwal dari Kepolisian yang disediakan oleh customer kami. Bus kami yang tertimpa musibah tersebut mengikuti barisan rombongan bus di depannya yang dipimpin oleh patwal tersebut," jelas mereka.
Menurut manajemen, beberapa bus di depan armada yang terlibat kecelakaan beruntun dapat menghindar dari mobil hitam di jalur lawan dan kembali ke jalur yang semestinya.
Namun, tidak demikian dengan armada bus Rimba Raya yang terlibat kecelakaan.
"Perlu kita ketahui dengan detail bahwa adanya 1 unit truk di sebelah kiri bus kami sehingga tidak memungkinkan untuk driver kami mengarahkan bus untuk kembali ke jalur yang semestinya (dapat dilihat pada body bus kami bahwa adanya bayangan dari 1 unit truk di sisi kiri bus yang mengakibatkan bus kami tidak bisa kembali ke jalur yang semestinya)," tambah pernyataan tersebut.
Baca Juga:
Berfungsi Sebagai Pusat Big Data, Diskominfo Makassar Sebut dalam Waktu Dekat Akan Hadir Marvec
Satlantas Polres setempat memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Namun, beberapa bus mengalami kerusakan ringan akibat insiden tersebut.
Manajemen PO Rimba Raya menekankan bahwa mereka tidak bermaksud membela diri atau menyalahkan pihak manapun atas kejadian ini.
"Dengan adanya musibah ini, kami bertujuan untuk mengklarifikasi agar tidak menimbulkan opini yang salah dan jauh dari kejadian yang sebenarnya. Kami juga tidak membenarkan maupun membela diri bahwa posisi kami di pihak yang benar, dan juga kami tidak menyalahkan pihak manapun atas terjadinya musibah ini," tegas mereka.
Dalam pernyataannya, manajemen PO Rimba Raya juga berkomitmen untuk menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran dan bahan evaluasi untuk meningkatkan keselamatan di masa mendatang.
"Kami akan mengambil musibah ini sebagai pembelajaran dan evaluasi bagi tim kami ke depannya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas segala kritik dan masukan yang konstruktif demi keselamatan bersama dalam perusahaan kami," sambungnya.
Di akhir pernyataan, manajemen PO Rimba Raya kembali menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak yang dirugikan akibat kecelakaan ini.
"Sekali lagi kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang dirugikan atas kejadian ini," tutupnya.
Kejadian ini telah memicu perhatian luas dan diskusi publik, menggarisbawahi pentingnya keselamatan dalam operasional bus pariwisata, terutama ketika melibatkan rombongan besar dan melibatkan siswa yang sedang melakukan perjalanan studi.
Manajemen PO Rimba Raya diharapkan dapat melakukan evaluasi mendalam dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (*/Shofia)