Nasional, gemasulawesi - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, memberikan dukungan terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, yang meminta anggaran perjalanan ke luar negeri dihapus.
Sikap Dedi tersebut mendapat perhatian luas setelah ia secara langsung meminta Sekda Pemprov Jabar, Herman Suryatman, untuk menghapus alokasi dana perjalanan dinas gubernur ke luar negeri yang mencapai Rp 1,27 miliar.
Dedi Mulyadi mempertanyakan manfaat perjalanan luar negeri bagi Pemprov Jabar, terutama karena dirinya merasa tidak memiliki kebutuhan untuk itu.
Ia bahkan menegaskan bahwa dirinya tidak bisa berbahasa Inggris, sehingga tidak melihat alasan untuk melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.
"Ngapain? (perjalanan ke luar negeri) Ngomong Inggris teu bisa aing mah (saya gak bisa). Hapus," ujar Dedi dalam video yang diunggah melalui akun YouTube resminya, Kang Dedi Mulyadi Channel, pada Selasa, 4 Februari 2025.
Keputusan Dedi Mulyadi ini memicu berbagai reaksi, baik dari masyarakat maupun tokoh publik. Banyak yang mengapresiasi langkah penghematan tersebut sebagai bentuk efisiensi penggunaan anggaran negara.
Susi Pudjiastuti termasuk salah satu yang secara terbuka memberikan dukungan terhadap langkah Dedi Mulyadi.
Melalui cuitannya di akun X resminya, @susipudjiastuti, pada Jumat, 7 Februari 2025, Susi memuji sikap jujur Dedi yang mengakui bahwa dirinya tidak bisa berbahasa Inggris dan tetap berkomitmen untuk memimpin Jawa Barat dengan baik tanpa harus melakukan perjalanan ke luar negeri.
"Bener Kang @DediMulyadi71 mending jujur. Mimpin Jawa Barat jadi alus teu kudu kaluar negeri ge bisa (mimpin Jabar dengan baik tidak perlu pergi ke luar negeri)," tulis Susi dalam cuitannya, sembari mengunggah ulang berita terkait pernyataan Dedi.
Dukungan Susi terhadap kebijakan ini mencerminkan pandangan bahwa pemimpin daerah tidak selalu harus bepergian ke luar negeri untuk membawa kemajuan bagi daerahnya.
Menurutnya, fokus pada perbaikan kebijakan dalam negeri bisa lebih berdampak ketimbang perjalanan dinas yang menghabiskan anggaran besar tanpa hasil yang konkret.
Namun, di balik pujiannya, Susi juga tetap memberikan catatan bagi Dedi.
Ia menekankan bahwa meskipun tidak ada keharusan bagi seorang gubernur untuk sering bepergian ke luar negeri, mempelajari bahasa Inggris tetap merupakan hal yang penting.
"Ngan belajar bahasa inggris mah kudu (belajar bahasa Inggris perlu)," tulis Susi dalam lanjutan cuitannya.
Komentar Susi ini kembali memancing diskusi di kalangan warganet. Beberapa orang setuju bahwa pemimpin daerah memang tidak harus menghabiskan anggaran besar untuk perjalanan dinas luar negeri, selama mereka tetap bisa membawa perubahan bagi daerahnya. (*/Risco)