Islah Bahrawi Komentari Wanita yang Ngaku Jadi Ratu Sedunia: Yang Percaya Harusnya Hidup di Uganda 50 Tahun Lalu

Tangkap layar video yang menampilkan seorang wanita viral karena mengaku sebagai ratu sedunia Source: (Foto/X/@Pai_C1)

Nasional, gemasulawesi - Pengamat media sosial, Islah Bahrawi, turut menyoroti fenomena viral seorang wanita yang mengaku sebagai "Ratu Sedunia."

Dalam video yang beredar luas di media sosial, wanita tersebut mengklaim memiliki kekuasaan global serta mampu mencairkan dana dalam jumlah besar di 17 negara.

Pengakuan tersebut sontak menjadi perbincangan publik, mengingat klaim yang dibuat terdengar tidak masuk akal.

Dalam video yang viral itu, wanita tersebut tampak duduk dengan memegang dua tongkat dan mengenakan pakaian yang menyerupai seragam militer, lengkap dengan berbagai aksesori yang membuat penampilannya semakin mencolok.

Baca Juga:
Gaji Dosen Indonesia Paling Sedikit di Asia Pasifik, Ketua MUI: Makanya Lebih Banyak Aktif di Luar Kampus

Tidak hanya itu, dalam video tersebut ia juga berbicara dengan penuh keyakinan tentang kekuatan yang ia miliki dan bagaimana dirinya memiliki kendali atas berbagai aspek global.

Fenomena ini pun menarik perhatian banyak pihak, termasuk Islah Bahrawi.

Ia tidak hanya menyoroti sosok wanita dalam video tersebut, tetapi juga mengkritik orang-orang yang masih mempercayai klaim semacam itu.

Menurutnya, kepercayaan terhadap pengakuan yang tidak berdasar seperti ini seharusnya sudah tidak relevan di era modern.

Baca Juga:
Polisi Bikin Program Pemanfaatan Lahan Produktif, YLBHI: Apakah Tugas dan Fungsi Polri Sudah Berubah?

"Mereka yang masih percaya dengan beginian, harusnya hidup di Uganda 50 tahun yang lalu," tulis Islah Bahrawi dalam cuitannya di akun X resminya pada Senin, 10 Februari 2025.

Dalam cuitan tersebut, Islah juga mengunggah ulang video yang memperlihatkan wanita tersebut.

Unggahannya itu pun mengundang berbagai reaksi dari warganet yang turut memberikan tanggapan terhadap fenomena ini.

Banyak yang menganggap bahwa fenomena seperti ini bukanlah hal baru, melainkan bagian dari pola lama yang terus berulang dalam berbagai bentuk.

Baca Juga:
Puji Langkah Presiden Prabowo Lakukan Efisiensi Anggaran, Andi Arief: Bisa Terhindar dari Potensi Hutang Besar

Beberapa warganet bahkan menilai bahwa fenomena semacam ini adalah cerminan dari kondisi sosial masyarakat yang masih mudah dipengaruhi oleh klaim-klaim tanpa dasar.

Bukan hanya soal wanita yang mengaku sebagai "Ratu Sedunia," tetapi juga banyak kasus serupa yang melibatkan orang-orang yang mengklaim memiliki gelar, pangkat, atau kekuatan gaib demi mendapatkan pengikut dan keuntungan pribadi.

"Ada yang menipu menggunakan gelar, ada yang menipu menggunakan pangkat, ada juga yang menipu dengan memamerkan jimat. Memang udah lengkap negara ini," tulis akun @TR_*** dalam balasan terhadap unggahan Islah Bahrawi.

Komentar tersebut mencerminkan pandangan sebagian masyarakat bahwa fenomena seperti ini bukan sekadar persoalan individu yang mengaku memiliki kekuasaan, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat merespons klaim-klaim tersebut. (*/Risco)

Bagikan: