Anggaran Pendidikan Dipotong di Era Presiden Prabowo, Joko Anwar: Adakah Harapan yang Masih Tersisa?

Potret sutradara Joko Anwar, yang baru-baru ini menyoroti pemotongan anggaran pendidikan Source: (Foto/Instagram/@jokoanwar)

Nasional, gemasulawesi - Sutradara ternama Indonesia, Joko Anwar, baru-baru ini menyoroti kebijakan pemotongan anggaran pendidikan yang terjadi di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. 

Kebijakan efisiensi anggaran ini tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, di mana pemerintah memerintahkan penghematan belanja APBN sebesar Rp 306,7 triliun.

Langkah ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk pendidikan, dengan pemangkasan signifikan terhadap anggaran kementerian terkait.

Berdasarkan kebijakan tersebut, Kementerian Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Kemendiktisaintek) mengalami pemotongan anggaran sebesar Rp 22,5 triliun dari pagu anggaran yang telah disetujui DPR sebelumnya.

Baca Juga:
Soroti Program MBG Hingga CKG, Politikus Demokrat Nilai Presiden Prabowo Sedang Berupaya Tepati Janjinya

Sementara itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) juga terkena dampaknya, dengan anggarannya dipangkas sebesar Rp 8 triliun untuk mendukung upaya efisiensi pemerintah.

Menanggapi kebijakan ini, Joko Anwar mengungkapkan kekecewaannya melalui cuitan di akun X resminya, @jokoanwar, pada Rabu, 12 Februari 2025.

Dalam unggahannya, ia mempertanyakan apakah masih ada harapan bagi Indonesia untuk menjadi lebih baik jika anggaran pendidikan justru dikurangi.

"Adakah harapan yang masih tersisa?" tulis Joko Anwar dalam cuitannya, sembari mengunggah ulang berita yang mengabarkan pemangkasan anggaran pendidikan di era Presiden Prabowo.

Baca Juga:
Fokuskan Pembangunan, Basuki Hadimuljono Sebut Semua Pegawai OIKN Bakal Berkantor di IKN pada Maret 2025

Pernyataan Joko Anwar ini langsung menarik perhatian warganet yang turut mempertanyakan keputusan pemerintah untuk memangkas anggaran pendidikan.

Banyak yang merasa bahwa langkah ini kontraproduktif terhadap pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.

Sebagian besar warganet menilai bahwa pemotongan anggaran seharusnya difokuskan pada sektor lain yang tidak berdampak langsung terhadap masa depan generasi muda.

Mereka menyoroti pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang bagi negara, dan pemangkasan dana di sektor ini dapat memperlambat upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Baca Juga:
Menhan RI Sjafrie Lantik Deddy Corbuzier Jadi Stafsus, Faizal Assegaf: Sangat Memalukan, Tidak Profesional

"Kenapa dari sekian anggaran yg dipotong malah anggaran pendidikan, gimana mau pinter atuh," tulis akun @the***.

Perdebatan mengenai pemangkasan anggaran pendidikan ini masih terus berlanjut di media sosial. 

Sebagian pihak berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut agar sektor pendidikan tetap mendapatkan perhatian yang layak. (*/Risco)

Bagikan: