Gempa Kamchatka Rusia Tahun 2025 dan Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Bencana

Hubungan antara Gempa Kamchatka Rusia 2025 dan Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Bencana Source: (Foto/ANTARA/Shutterstock)

Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 30 Juli 2025 lalu, gempa bumi yang berkekuatan 8,8 magnitudo mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka Rusia.

Gempa besar itu mengguncang Lingkar Pasifik dengan kekuatannya yang dahsyat.

Diketahui bahwa kekuatan gempa Rusia tersebut sama dengan gempa yang melanda Ekuador dan Kolombia pada tahun 1960 lalu yang menyebabkan sekitar 1.000 orang meninggal dunia serta gempa Chili tahun 2010 yang menewaskan 525 orang.

Dikutip dari Antara, meski begitu, yang mengejutkan dunia adalah pada gempa Kamchatka 2025, tidak ada korban jiwa dari gempa atau tsunami.

Baca Juga:
TNI AL Evakuasi Warga Pesisir Antisipasi Tsunami Akibat Gempa Rusia

Kabar tidak adanya korban jiwa secara langsung tersebut mengindikasikan sebuah kemenangan kesiapsiagaan, koordinasi lintas batas, sistem peringatan dini, serta budaya ketahanan global yang terus berkembang.

Momen ini memperlihatkan betapa jauhnya kemajuan dunia sejak terjadinya gempa dan tsunami di Samudera Hindia pada tahun 2024 lalu yang menewaskan lebih dari 230.000 orang meninggal di seluruh Asia, termasuk Indonesia.

Setelah gempa Rusia terjadi, negara-negara merespons dalam hitungan yang cepat.

Badan Meteorologi Jepang segera mengeluarkan peringatan tsunami dan melakukan evakuasi terhadap hampir 2 juta orang dari wilayah pesisir.

Baca Juga:
Maruarar: Pemerintah Prabowo Gelar Karpet Merah untuk Rakyat Kecil Lewat Subsidi Perumahan

Di Indonesia, berbagai lembaga terkait memastikan kesiapan skema evakuasi dan penangan pengungsian untuk mengantisipasi tsunami.

Indonesia yang terletak di sepanjang Cincin Api yang rentan masih memiliki risiko yang tinggi terhadap gempa bumi serta tsunami besar.

Patut diapresiasi sejak tahun 2004, Indonesia dinilai telah mencapai kemajuan dalam pengurangan risiko bencana, seperti peningkatan jumlah stasiun pemantauan sistemik, dan simulasi bencana nasional.

Tetapi masih terdapat kesenjangan yang serius. Untuk mengatasinya, Indonesia harus benar-benar melakukan investasi dalam memodernisasi teknologi dan infrastruktur kebencanaannya.

Baca Juga:
KPK Tetapkan Tersangka Korupsi di Perusahaan Patungan RI-Jepang PPT Energy Trading

Hal yang penting lainnya adalah membangun budaya kesiapsiagaan dan kesadaran di seluruh lapisan masyarakat NKRI.

Oleh M Razi Rahman (Antara)

Bagikan: