Jadi Salah Satu Kandidat yang Didorong Maju di Pilkada Jabar, Bima Arya Akui Siap Jika Mendapatkan Perintah dari PAN

Ket. Foto: Bima Arya Mengakui Siap Maju di Pilkada Jabar Jika Mendapatkan Perintah dari PAN
Ket. Foto: Bima Arya Mengakui Siap Maju di Pilkada Jabar Jika Mendapatkan Perintah dari PAN Source: (Foto/Instagram/@bimaaryasugiarto)

Politik, gemasulawesi – Bima Arya, yang merupakan mantan Wali Kota Bogor, dilaporkan menjadi salah satu kandidat yang didorong untuk maju dalam Pilkada Jabar dari PAN.

Mengenai hal tersebut, Bima Arya menegaskan jika dia siap menjalankan perintah sebagai kader jika mendapatkan perintah dari PAN.

Bima Arya mengungkapkan jika Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, memang telah menyampaikan arahan partai.

Baca Juga:
Terkait Putusan MK Mengenai Sengketa Pilpres, Gibran Ungkap Telah Menerima Ucapan Selamat yang Berasal dari Berbagai Pihak

“Sebagai kader PAN, saya harus siap,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bima Arya menegaskan jika dia tidak ingin jumawa dikarenakan ada kandidat lain yang juga berpotensi.

Bima menerangkan jika hal tersebut masih agak panjang karena masih ada nama-nama lain yang disebutkan oleh Ketua Umum PAN untuk Pilkada Jabar.

Baca Juga:
Sebut Mayoritas Parpol Akan Gabung Koalisi Prabowo Subianto dan Gibran, Pengamat Ungkap Partai yang Paling Siap Jadi Oposisi Hanya PDI P

Bima juga mengakui jika dia sering mendapatkan pertanyaan apakah akan ke Jakarta atau ke Jawa Barat.

“Jika mendengar perintah yang diucapkan oleh Ketua Umum PAN tadi, adalah siap-siap untuk ke Jawa Barat,” katanya.

Saat ditanyakan apa yang akan terjadi jika telah mendapatkan perintah resmi dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Bima memaparkan jika dia akan meminta izin kepada keluarganya terlebih dahulu.

Baca Juga:
Utarakan Keinginan untuk Bertemu Ganjar, TPN Sambut Baik Rencana Gibran dan Nyatakan Sangat Penting demi Menjaga Keutuhan Bangsa

“Dahulu, saya juga meminta izin kepada ibu saya sebelum maju menjadi wali kota,” ungkapnya.

Bima menambahkan dikarenakan sekarang ini ibunya telah meninggal, maka kali ini dia akan meminta izin kepada ibu mertua dan juga akan meminta pendapat dari istri dan anak-anaknya.

Mengenai yang akan mendampinginya jika maju dalam Pilkada, Bima Arya menerangkan jika dia siap untuk melakukan komunikasi dengan siapa saja.

Baca Juga:
Mengenai Keputusan Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Cak Imin Sebut Masih Harus Didiskusikan dengan Dewan Syuro PKB

“Yang pasti, nanti akan ada arahan lebih lanjut dari partai dengan siapa akan berpasangan,” ucapnya.

Dia melanjutkan bahwa dinamika Jawa Barat mungkin akan berbeda dan kita harus siap untuk melakukan komunikasi dengan semua

Dalam keterangannya kemarin, 23 April 2024, Bima juga sempat menyebutkan sejumlah nama yang dikabarkan akan maju dalam Pilkada Jabar, seperti Ridwan Kamil hingga Dedi Mulyadi.

Baca Juga:
Bacakan Pertimbangan Hukum, Hakim Saldi Isra Sebut Tidak Tepat MK Dijadikan Keranjang Sampah untuk Selesaikan Semua Masalah Terkait Pemilu

“Ini semua akan berproses,” tekannya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Hormati Semua Pihak, Prabowo dan Gibran Dilaporkan Tidak Menghadiri Sidang Putusan Sengketa Hasil Pilpres di MK

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diketahui tidak menghadiri sidang putusan sengketa hasil Pilpres tahun 2024 di MK.

Hadiri Sidang, Anies Baswedan dan Cak Imin Mendoakan Hakim MK Sebelum Membacakan Putusan Sengketa Pilpres Hari Ini

Anies Baswedan dan Cak Imin mendoakan hakim Mahkamah Konstitusi sebelum membacakan putusan sengketa hasil Pilpres hari ini.

Sebut Telah Memberikan Argumen dan Bukti, Kubu Ganjar Pranowo serta Mahfud MD Optimis Permohonan Akan Diterima MK

Kubu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD optimis permohonan mereka akan diterima oleh Mahkamah Konstitusi hari ini.

Apresiasi Banyaknya Karangan Bunga di Kompleks Gedung MK dari Pendukung Prabowo dan Gibran, TKN Ingatkan untuk Tidak Turun ke Jalan

TKN mengingatkan agar pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk tidak turun langsung ke jalan.

Mengenai Sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024, Jusuf Kalla Sarankan Berbagai Pihak untuk Tetap Menunggu Putusan MK

Jusuf Kalla menyarankan agar berbagai pihak tetap menunggu putusan Mahkamah Konstitusi mengenai sidang sengketa hasil Pilpres tahun 2024.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;