Ilmuwan: Dunia Mesti Siap, Corona Bisa Muncul Lagi Tahun Depan

<p>Illustrasi virus corona</p>
Illustrasi virus corona

Berita sulawesi tengah, gemasulawesi.com- Para ilmuwan percaya kemungkinan virus corona baru bisa muncul lagi tahun depan.

“Orang-orang harus siap, virus corona bisa muncul lagi tahun depan dan setiap tahunnya,” singkat ujar Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Infeksi Amerika Serikat Anthony Fauci, dikutip dari Fox News, Selasa 29 April 2020.

Makanya kata dia, para pejabat yang memerangi pandemi mendesak pembuatan vaksin dan uji klinis.

Tujuannya, untuk intervensi hasil penanganan medis yang sesuai dengan yang diinginkan (terapeutik).

Kembalinya virus itu diakibatkan karena prevalensi asimtomatik penyakit yang sudah positif diderita, tapi tidak menunjukkan gejala pada pasien COVID-19.

“Dalam kasus kondisi luar biasa atau wabah sebelumnya, semua orang yang sakit mudah teridentifikasi dan langsung dikarantina, tapi tidak demikian halnya dengan virus corona (SARS-CoV-2),” jelasnya.

Berdasarkan peta sebaran yang dibuat John Hopkins University, hingga Rabu 29 April 2020. Virus corona yang pertama kali menyabar di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina itu telah menginfeksi lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia. Dengan angka kematian lebih dari 200 ribu orang.

“Setelah pandemi virus corona, dunia tidak akan pernah kembali normal seperti sebelum kali muncul,” tuturnya.

Ia mengatakan, ketika kita kembali normal, kita akan kembali ke titik di mana kita dapat melakukan berbagai hal sebagai warga.

“Jika kembali ke pra-virus corona, itu mungkin tidak akan pernah terjadi. Dalam arti ancaman masih ada di sana,” terangnya.

Sebelumnya, WHO bahkan menyebut pasien berhasil sembuh dari virus corona, bukan jaminan kebal terinfeksi untuk kedua kalinya.

“Hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah orang yang telah sembuh dari virus corona, memiliki antibodi dan bakal terlindungi dari infeksi kedua,” ungkap WHO dalam pernyataannya.

WHO bahkan dalam laporan ilmiahnya memperingatkan negara di seluruh dunia, agar tidak mengeluarkan semacam sertifikat bebas resiko kepada mereka yang pernah terinfeksi dan sembuh.

Sertifikat bebas resiko atau label imunitas yang diberikan kepada warganya untuk dapat beraktifitas sebagaimana sebelum terinfeksi.

Tidak dijamin keakurasiannya. Bahkan label imunitas atau sertifikat bebas resiko yang tidak akurat akan meningkatkan resiko penularan yang berlanjut.

Pasalnya, orang yang telah pulih dari infeksi virus corona dapat mengabaikan protokol kesehatan terkait standar pencegahan virus.

WHO masih melanjutkan pengkajian mengenai reaksi antibodi terhadap virus yang muncul di pusat kota Wuhan, Cina pada akhir tahun lalu.

Kebanyakan penelitian telah menunjukkan orang yang telah sembuh dari infeksi, memiliki antibodi terhadap virus itu.

Namun, menurut salah satu organisasi PBB itu beberapa diantara orang yang sudah sembuh, memiliki tingkat antibodi penawar yang sangat rendah di dalam darah mereka.

BACA JUGA: Bertambah Tujuh, Total PDP Corona Sulawesi Tengah 47 Orang

Laporan: Ince Hidayatullah/sumber Fox News

...

Artikel Terkait

wave

WHO: Sembuh Virus Corona Bukan Jaminan Kebal Infeksi Kali Kedua

Situs Berita Online Sulawesi Tengah, Kota Palu dan Parigi Moutong WHO: Sembuh Virus Corona Bukan Jaminan Kebal Infeksi Kali Kedua

Satu Positif Virus Corona, Gorontalo Berlakukan Tanggap Darurat

Terkonfirmasi satu positif virus corona, Pemerintah Gorontalo berlakukan status tanggap darurat. Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Kabupaten Banggai

Indonesia Tetapkan Bencana Nasional Virus Corona

Pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara Penanganan Corona mengatakan, virus corona sebagai bencana nasional. Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Banggai

JEC World Glaucoma Week dan Bakti Katarak 2020

JEC World Glaucoma Week dan Bakti Katarak 2020. Aksi operasi katarak gratis Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah

Berita Terkini

wave

Purbaya Hadapi Tantangan Pajak dan Kepercayaan Investor sebagai Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa dihadapkan pada tantangan membangun kepercayaan investor global dan memperbaiki penerimaan pajak nasional.

Pemerintah Genjot Pembangunan Perikanan Tangkap di Indonesia Timur

KKP perkuat fasilitas perikanan tangkap di Papua, Maluku, dan NTT untuk tingkatkan produktivitas, pengelolaan, dan kesejahteraan nelayan.

Menlu Sugiono Pastikan Hak Pendidikan dan Penyelesaian Kasus Penembakan Staf KBRI Lima

Menlu Sugiono berjanji menjamin pendidikan anak almarhum Zetro dan kawal penyelidikan kasus penembakan di Peru.

KPK Ungkap Lobi dan Penyimpangan Kuota Haji 20.000 dari Pemerintah Arab Saudi

KPK selidiki lobi agen perjalanan haji, penyimpangan pembagian kuota haji tambahan hingga kerugian negara Rp1 triliun lebih.

KPK Telusuri Dugaan Penyembunyian Aset oleh Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer

KPK menyelidiki dugaan penyembunyian aset oleh Immanuel Ebenezer terkait kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 di Kemenaker.


See All
; ;