Imbalan Kesepakatan Pertukaran Sandera dengan Hamas, Penjajah Israel Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari

<p>
Ket. Foto : Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Palestina Selama 4 Hari<br />
(Foto/X/@UNRWA)</p>
Ket. Foto : Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Palestina Selama 4 Hari (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Pada tanggal 21 November 2023 malam waktu setempat hingga tanggal 22 November 2023 dini hari, Kabinet Israel menyetujui gencatan senjata yang akan dilakukan selama 4 hari di Palestina.

Selain itu, sidang kabinet itu juga mayoritas menyepakati kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Lebih lanjut, Perdana Menteri Israel, Benjami Netanyahu, menyatakan jika meski gencatan senjata telah disepakati, namun, agresi akan tetap dilanjutkan.

Baca: Masih Belum Berakhir, Ini Kenyataan Kejam Apartheid di Gaza Palestina

Kesepakatan gencatan senjata ini diperoleh setelah Netanyahu mendesak seluruh kabinet untuk mendukung kesepakatan pembebasan sandera di Gaza dengan pertukaran tahanan Palestina dari tahanan Israel.

“Hal ini akan memungkinkan IDF untuk mempersiapkan kelanjutan pertempuran untuk ke depannya,” katanya.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh juga sebelumnya telah menyampaikan jika kesepakatan gencata dengan Israel telah semakin dekat waktunya.

Baca: Jadi Salah Satu Wilayah Terpadat dan Termiskin, Ini Sejarah Jalur Gaza yang Disebut Penjara Terbuka Paling Besar di Dunia

Netanyahu menegaskan jika perang akan terus berlanjut hingga Israel mencapai tujuannya, yaitu melenyapkan Hamas dan memulangkan semua orang yang disandera.

Kesepakatan ini akan memulangkan sekitar 150 perempuan dan anak-anak dari penjara Israel sedangkan Hamas akan membebaskan sekitar 50 sandera.

Diketahui jika kesepakatan gencata ini menjadi yang pertama dengan Qatar dan Hamas yang menjadi penengahnya.

Baca: Dikecam Dunia, Apa Sebenarnya Tujuan Akhir Invasi Penjajah Israel terhadap Palestina Kali Ini?

Saat ini, agresi Israel sendiri telah menewaskan lebih dari 14.000 warga Palestina dengan kehancuran dimana-mana.

Israel sendiri telah menggempur RS Indonesia yang mengakibatkan sekitar 12 orang tewas.

Sama seperti halnya RS Al Shifa, setiap orang yang keluar dan masuk serta bergerak menjadi sasaran tembakan militer Israel.

Baca: Masih Belum Berakhir, Erdogan Sebut Tujuan Penjajah Israel Sengaja Membom Rumah Sakit Adalah untuk Berusaha Patahkan Semangat Warga Gaza

Namun, detail kesepakatan gencatan antara Israel dengan Hamas hingga kini belum jelas.

Dilaporkan jika seluruh badan keamanan dan intelijen Israel mendukung kesepakatan dengan Hamas yang membuat beberapa menteri Israel yang sebelumnya menolak gencatan senjata berubah pikiran.

Di sisi lain, Duta Besar Palestina, Zuhair Al Shun, menyatakan jika RI dapat dan berhak untuk menuntut Israel ke pengadilan internasional setelah RS Indonesia dibombardir di Gaza.

Baca: Tetap Menolak Mengakui Penjajah Israel, Ini Rangkaian Sanksi yang Pernah Diterima oleh Hamas di Palestina

Menurut Al Shun, agresi Israel selalu seperti itu, karena mereka tidak percaya apa itu kemanusiaan dan juga hukum internasional.

RS Indonesia juga diketahui mengalami kerusakan berat di sejumlah fasilitas. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave

Masih Belum Berakhir, Ini Kenyataan Kejam Apartheid di Gaza Palestina

Berikut ini adalah kenyataan kejam apartheid yang selama ini dihadapi oleh para penduduk di wilayah Gaza, Palestina.

Jadi Salah Satu Wilayah Terpadat dan Termiskin, Ini Sejarah Jalur Gaza yang Disebut Penjara Terbuka Paling Besar di Dunia

Berikut ini sejarah dari Jalur Gaza yang terdapat di Palestina dan juga menjadi sorotan dunia terkait agresi Israel kali ini.

Dikecam Dunia, Apa Sebenarnya Tujuan Akhir Invasi Penjajah Israel terhadap Palestina Kali Ini?

Berikut ini adalah tujuan akhir yang sebenarnya dari agresi yang dilakukan militer Israel ke Palestina kali ini.

Masih Belum Berakhir, Erdogan Sebut Tujuan Penjajah Israel Sengaja Membom Rumah Sakit Adalah untuk Berusaha Patahkan Semangat Warga Gaza

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, menyebutkan jika tujuan Israel membom rumah sakit adalah untuk mematahkan semangat warga Gaza.

Tetap Menolak Mengakui Penjajah Israel, Ini Rangkaian Sanksi yang Pernah Diterima oleh Hamas di Palestina

Berikut ini sejumlah sanksi yang pernah diterima oleh pejuang Hamas yang merupakan kelompok terbesar di Palestina.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;